Android, Aplikasi Pilihan DKI untuk Tampung Keluhan Warga

Jakarta Provincial Govt Builds Android App to Accommodate Complaint

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Android, Aplikasi Pilihan DKI untuk Tampung Keluhan Warga
Foto: MailOnline

Jakarta (B2B) - Aplikasi Android dipilih oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menampung aspirasi dan keluhan warga ibu kota. Nantinya, aplikasi tersebut dapat menampung berbagai keluhan warga terkait tumpukan sampah, pedagang kaki lima (PKL), kondisi jalan berlubang, masalah keamanan, dan lain sebagainya.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan (Kominfomas) DKI Jakarta, Agus Bambang Setyowidodo mengatakan, aplikasi yang saat ini tengah digarap tersebut sama dengan aplikasi SafetiPin.

"Aplikasi sama dengan SafetiPin sedang dibangun tahun ini. Bedanya, kalau SafetiPin laporan siapapun datanya ada di server yang punya SafetiPin. Kalau kami yang membuat, maka data dan informasinya jadi milik kami," kata Agus, belum lama ini.

Ia menjelaskan, aplikasi tersebut nantinya bisa diunduh siapa pun melalui google playstore dan berfungsi memberikan informasi terkait kondisi suatu wilayah. Jika ada laporan, akan ada simbol warna tertentu. "Misalnya, warna merah untuk laporan kurang aman, kuning untuk was-was, dan hijau menandakan aman," ujarnya.

Pengerjaan aplikasi tersebut melibatkan pihak luar yakni Google Map. Posisi yang dipilih dalam pembuatan aplikasi tersebut adalah real time dan bukan posisi pencitraan. Biaya pembuatan aplikasi tersebut sudah dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan 2014 sebesar Rp 2 miliar.

"Kami belum berikan namanya untuk aplikasi ini, yang pasti namanya standar DKI. Kami akan rumuskan, tetapi kami sudah analisis sejak bulan Maret," pungkasnya.

Jakarta (B2B) - Jakarta Provincial Government is currently building an android application which will be used to accommodate citizens’ aspirations and complaints relating to trash piles, street vendors, damaged roads, security issues, et cetera.

“The application is similar to SafetiPin. The difference is that the reports in our application become ours,” stated Head of Jakarta Communication, Informatics and Public Relations Department, Bambang Setyowidodo, recently.
According to Setyowidodo, the application can be downloaded on Google Playstore later. By installing the application, people can know about the condition of certain locations which will be marked with colored symbols.

“For instance, red for not so safety environment, yellow for alert, and green that indicates safe. If everything went well, the application can already be used by android users in upcoming December,” he explained.

Setyowidodo also informed that the building of this application involves outside party, which is Google Map. The position chosen in this application is real-time, not imaging position. For this project, Jakarta Provincial Government has allocated budget as much as Rp 2 billion in the 2014 City Budget Amendment (APBDP).

“We haven’t gave name for this application, but it would definitely be city’s standard. We will formulate it, we’ve done analysis since March,” he told.