AirAsia QZ8501 Jatuh, Basarnas Habiskan Dana Rp570 Juta

Indonesian Search and Rescue Agency Spent IDR 570 Million for AirAsia QZ8501

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


AirAsia QZ8501 Jatuh, Basarnas Habiskan Dana Rp570 Juta
Kepala Basarnas Letjen TNI FH Bambang Sulistyo didampingi kedua wakilnya, dan bersama Asisten Operasi Danguspurla Armabar, Letkol M Nursid (insert) Foto2: B2B/Mac

Jakarta (B2B) - Badan SAR Nasional menghabiskan anggaran hingga lebih dari Rp570 juta selama 16 hari dimulai sejak 1-16 Januari 2015 untuk pencarian pesawat AirAsia QZ8501.

"Total yang dikeluarkan Rp573 juta sekian dalam 16 hari pencarian AirAsia QZ8501," kata Kepala Basarnas Bambang Soelistyo dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR di Jakarta, Selasa.

Bambang mengatakan dari total biaya tersebut, porsi yang paling banyak, yakni biaya BBM, namun hal itu bisa tertutupi karena bantuan kapal-kapal asing yang tidak meminta BBM.

Karena itu, lanjut dia, total anggaran dinilai minimalis itu dikarenakan banyaknya bantuan kapal-kapal asing yang ikut melakukan pencarian, tetapi tidak menyedot BBM terlalu banyak.

"Kami berterima kasih kepada kapal-kapal asing ini karena ikut melakukan pencarian dengan membawa kapal tanker sendiri, tapi tidak meminta BBM," katanya.

Selain itu, Bambang mengatakan penggunaan BBM tersebut berasal dari anggaran internalnya, serta bantuan dari SKK Migas dan beberapa perusahaan migas lainnya.

Basarnas mendapatkan bantuan dari SKK Migas sebanyak 3.500 kiloliter untuk pencarian pesawat naas yang jatuh di Selat Karimata tersebut.

Bambang mengatakan pihaknya sudah mengahabiskan 2,2 juta liter solar dari 28 Desember 2014 hingga 13 Januari 2015 lalu. Dia menyebutkan pihaknya juga menghabiskan 179.000 liter avtur dan 3.000 liter premium dalam periode yang sama.

Jakarta (B2B) - Chief of the Indonesian Search and Rescue Agency, known as Basarnas, Bambang Soelistyo here on Tuesday appreciated all foreign countries that helped with evacuation efforts following AirAsia flight QZ8501s crash in Kalimantan island waters on Dec 28, 2014.

According to Mr Soelistyo, Basarnas spent IDR 570 million on QZ8501s evacuation process. The amount is quite minimal as Indonesia received ample assistance with the evacuation process from many countries; so, Basarnas did not require any major financial aid from the Indonesian government.

"We are thankful for the foreign ships that helped us in the search and evacuation process," he said.

AirAsia flight QZ8501 disappeared on December 28 en route from Surabaya in East Java to Singapore with 162 people on board. They comprised 155 Indonesians, three South Koreans, a Briton, a Singaporean, a French, and a Malaysian.

The plane crashed in the Java Sea near the Karimata Strait, some 95 nautical miles from Pangkalan Bun, Central Kalimantan.

Basarnas had coordinated all the search operations, which involved the military, police, and Transportation Ministry, besides several teams from foreign countries such as Malaysia, Singapore, Australia, the United States, Japan, China, South Korea, India, and Russia.