Raja Salman Gandeng Indonesia Perangi ISIS, kata Dubes Arab Saudi

Saudi King to Work with Indonesia to Combat Islamic State - Ambassador

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Raja Salman Gandeng Indonesia Perangi ISIS, kata Dubes Arab Saudi
Raja Salman dari Arab Saudi bersama para pangeran (Foto: MailOnline)

RAJA Salman dari Arab Saudi Salman diperkirakan akan menandatangani 10 perjanjian kerjasama selama berkunjung ke Indonesia, dengan fokus memerangi kelompok militan Negara Islam Irak Suriah, kata Dubes Arab Saudi untuk Indonesia pada Selasa.

Raja Saudi, yang melakukan Tur Asia selama sebulan mengawali kunjungannya pada Minggu untuk membangun hubungan kerjasama dan mencari peluang investasi, akan berada di Indonesia pada 1-12 Maret, kata Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osama Mohammad Abdullah Alshuaibi.

"Ada beberapa memoranda kesepahaman yang akan ditandatangani di sini. Yang paling penting adalah anti-terorisme karena kami menemukan bahwa kita harus bekerja sama untuk mengalahkan ISIS," katanya, merujuk pada kelompok militan Islam di Timur Tengah.

Pihak berwenang di Indonesia, yang dikenal sebagai negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi terorisme setelah serangkaian serangan selama tahun lalu dan menuding sebagai aksi pendukung ISIS.

Arab Saudi dan Indonesia juga akan bekerja sama di bidang lain, seperti migas dan pendidikan, kata Dubes Osama.

Raksasa minyak Saudi Aramco, yang telah bekerja sama dengan Pertamina untuk meningkatkan kapasitas produksi dari kilang minyak bernilai US$5 miliar di Jawa Tengah, dan berencana meningkatkan kerjasama seperti ditawarkan oleh Pertamina tahun ini, seperti dikutip Reuters yang dilansir MailOnline.

SAUDI Arabia's King Salman is expected to sign 10 agreements during his visit to Indonesia, with a focus on combating militant group Islamic State, the kingdom's ambassador to Indonesia told Reuters on Tuesday.

The Saudi king, who on Sunday kicked off a month-long Asian tour to build ties and seek investment opportunities, will be in Indonesia March 1-12, envoy Osama Mohammad Abdullah Alshuaibi said.

"There are a lot of MOUs (memorandum of understanding) to be signed here. The most important is anti-terrorism because we find that we should work together to defeat ISIS," he said, using one of the acronyms for Islamic State.

The authorities in Indonesia, an officially secular state with the world's largest Muslim population, have grown increasingly concerned after a series of attacks over the past year blamed on supporters of Islamic State.

Saudi Arabia and Indonesia will also work together on other areas, such as oil and gas and education, Alshuaibi said.

Oil giant Saudi Aramco, which has an existing agreement with Indonesian state energy firm Pertamina for a $5 billion refinery upgrade in Central Java, may take on more projects offered by Pertamina later this year, he said.