Ambassador Cafe Buka Kursus `Manga Pro Class` Pertama di Indonesia
Ambassador Cafe Held `Manga Pro Class` the First in Indonesia
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
 b.jpg)
Jakarta (B2B) - Wakanabe Yoshihiko, mantan editor di penerbit Kadokawa menjadi pengajar di manga pro class pertama di Indonesia mulai 28 Juni 2014 hingga enam bulan ke depan di Ambassador Cafe, kawasan Bulungan Blok M, Jakarta Selatan. Pembukaan kelas manga pro ini dilakukan oleh pemilik Ambassador Cafe, Yasuhiro Nitta di Jakarta, Sabtu.
Nitta-san mengatakan pembukaan ´kelas manga pro´ di kafe miliknya menyikapi perkembangan manga di Indonesia, yang menyimpan potensi sangat besar dalam jumlah penduduknya atau lebih dari dua kali lipat Jepang.
"Kelas manga pro ini dibuka mulai 28 Juni 2014 hingga enam bulan ke depan, empat kali per bulan. Kelas ini menjadi ekslusif karena hanya berkapasitas 15 orang per kelas," kata Nitta-san.
Dia menambahkan, kehadiran Wakanabe Yoshihiko yang kini masih aktif mengajar di sebuah akademi di Jepang menyambut positif perkembangan manga di Indonesia, khususnya mengembangkan beberapa aspek dari manga Indonesia terkait latar belakang dan perkembangan cerita.
Menyinggung tentang Ambassador Cafe, Nitta-san mengatakan Ambassador Cafe berbeda dengan kafe-kafe lain yang ada di Jakarta, bukan sekadar untuk makan hang out, tapi menjadi wadah komunitas bagi masyarakat yang tertarik mempelajari budaya Jepang.
"Konsep community cafe juga bertujuan memberi wadah bagi pertukaran budaya Jepang dan Indonesia, antara lain dengan mendukung pelajar sekolah menengah atas di Indonesia untuk belajar ke Jepang melalui program Student Service Center," katanya lagi.
Jakarta (B2B) - Wakanabe Yoshihiko, a former editor at the publisher Kadokawa in Japan as a lecturer in the manga pro class, the first in Indonesia, from June 28, 2014 to six months in Ambassador Cafe. The opening of manga class conducted by Ambassador Cafe owner, Yasuhiro Nitta in Bulungan area, Blok M, South Jakarta, on Saturday.
Nitta-san said opening ´manga class pros´ to respond the development of manga in Indonesia, because the potential is enormous.
"The manga class is open from June 28, 2014 to six months, four times per month. The class become exclusive because its capacity is only 15 people per class," Nitta-san said.
He added, Wakanabe Yoshihiko who now teaches at a college in Japan, welcomed the positive developments in Indonesia, especially aspects backgrounds and story.
Related to Ambassador Cafe, Nitta-san said that Ambassador Cafe different from other cafes in Jakarta, not just hang out for a meal, but a forum for the community of people who want to study Japanese culture.
"Concept of community cafe aims to provide a forum for the exchange of Japanese and Indonesian culture, with the support of the high school students in Indonesia to study in Japan through the Student Service Center," he said.
