Polri Periksa 17 WNI yang Diduga Simpatisan ISIS

Indonesia Holds IS-linked Group Deported from Turkey

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Polri Periksa 17 WNI yang Diduga Simpatisan ISIS
Personel tim Densus 88 (Foto: MailOnline)

KEPOLISIAN RI (Polri) menahan 17 orang yang dicurigai terkait dengan dengan kelompok Negara Islam (IS) setelah Turki mendeportasi mereka karena mereka dikhawatirkan berniat masuk ke Suriah, Senin.

Ratusan orang dari Indonesia, yang dikenal sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, telah berbondong-bondong bergabung dengan ISIS di Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir, memicu kekhawatiran bahwa kelompok radikal dapat melancarkan serangan di negeri asal mereka.

Mereka yang ditangkap, yang termasuk beberapa anak, ditangkap di Bandara Internasional Soekarno-Hatta setelah tiba dari Istanbul, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Rikwanto.

Pemerintah Turki mencurigai mereka yang berniat menuju Suriah, negara di bawah kontrol ISIS, dan Turki kemudian memutuskan untuk mengirim mereka kembali ke Indonesia, kata Rikwanto.

"Ada indikasi mereka terlibat dengan ISIS," kata Rikwanto kepada AFP, seraya menambahkan pihak berwenang mencoba untuk mencari tahu siapa yang telah merekrut mereka dan membiayai perjalanan mereka.

Pihak berwenang Indonesia telah menangkap kelompok yang diduga radikal diduga mencoba untuk menuju ke Suriah pada berbagai kesempatan dalam beberapa tahun terakhir.

Munculnya ISIS menjadi magnet bagi kelompok radikal di Indonesia untuk melancarkan aksi teror mereka, yang telah lama berjuang dengan kelompok Islam militan, dan memicu kekhawatiran bangkitnya kelompok radikal.

Senjata api dan aksi bunuh diri terjadi di Jakarta pada tahun lalu, yang menewaskan empat warga sipil dan empat pelaku teror tewas, merupakan serangan pertama di Asia Tenggara yang diklaim ISIS, dan serangan pertama di Indonesia selama tujuh tahun terakhir.

Ada serangkaian serangan yang lebih kecil lainnya dan terkait dengan rencana ISIS seperti dilansir MailOnline.

INDONESIAN police have detained 17 people with suspected links to the Islamic State (IS) group after Turkey deported them due to concerns they wanted to enter Syria, an official said Monday.

Hundreds of people from Indonesia, which has the world's biggest Muslim population, have flocked to join IS in the Middle East in recent years, stoking fears that radicals could launch attacks on home soil on their return.

The group, which included several children, was arrested at the international airport serving Jakarta on Saturday after arriving on a flight from Istanbul, said national police spokesman Rikwanto.

Turkish authorities became suspicious the group was planning to enter Syria, where IS controls territory, and decided to send them back to Indonesia, said the spokesman, who like many Indonesians goes by one name.

"There are indications they are involved with IS," Rikwanto told AFP, adding authorities were trying to find out who had recruited them and given them funding.

Indonesian authorities have arrested groups of suspected radicals allegedly trying to head to Syria on several occasions in recent years.

The emergence of IS has provided a potent new rallying cry for radicals in Indonesia, which has long struggled with Islamic militancy, and sparked fears of a revival of extremist networks.

A gun and suicide attack in Jakarta last year, that left four civilians and four attackers dead, was the first attack claimed by IS in Southeast Asia, and the first major assault in Indonesia for seven years.

There have been a series of other more minor attacks and plots linked to IS in recent times.