Chan dan Sukumaran Dipindahkan ke Nusakambangan dari Kerobokan Rabu Dinihari

Chan and Sukumaran Left Kerobokan Prison in Armoured Vehicle at 5.18am Local Time

Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Chan dan Sukumaran Dipindahkan ke Nusakambangan dari Kerobokan Rabu Dinihari
Kemungkinan besar mereka akan ditempatkan di pesawat militer menuju Cilacap, kota terdekat ke pulau tersebut tempat pelaksanaan eksekusi (Foto2: MailOnline)

PENYELUNDUP narkoba Australia Andrew Chan dan Myuran Sukumaran telah meninggalkan Lapas Kerobokan di Bali dengan kendaraan lapis baja ketika polisi memindahkan mereka ke tempat pelaksanaan eksekusi mati.

Duo Bali Nine, yang telah ditahan di Krobokan dalam satu dekade terakhir, diangkut dari Kerobokan dalam pengawalan ketat petugas keamanan pada pukul 05:20 waktu setempat.

Adik Chan, Michael tiba di penjara sebelum pukul 05:00 waktu setempat, tetapi para pejabat tidak memberinya kesempatan untuk melihat saudaranya ketika lebih dari 100 polisi bersenjata lengkap berbaris di luar penjara mengawal kendaraan lapis baja.

Chan dan Sukumaran saat ini dalam perjalanan ke bandara Denpasar di mana mereka akan dipindahkan ke Nusakambangan, seperti dilansir MailOnline.

Kemungkinan besar mereka akan ditempatkan di pesawat militer menuju Cilacap, kota terdekat ke pulau tersebut tempat pelaksanaan eksekusi.

Hal itu dikonfirmasi pada Selasa bahwa Chan dan Sukuraman akan dipindahkan dan mereka akan menjalani hari-hari terakhir menjelang ajal mereka di penjara Bali dengan keluarga dan teman-teman.

Chan dan Sukumaran hanya boleh membawa barang-barang pribadi saat dipindahkan ke Nusakambangan dan mereka mulai membagi-bagikan barang-barang mereka - seperti pakaian, makanan, selimut dan peralatan dapur - untuk teman-teman narapidana lainnya, termasuk anggota lain dari Bali Nine.

Kepala Lapas Sudjonggo mengatakan keduanya telah berpamitan pada sesama narapidana pada Selasa. Dia mendengar Sukumaran mengucapkan selamat tinggal.

"Saya tidak bertanya apakah ia siap atau tidak, tapi saya bisa melihat gesturnya," kata kepala penjara.

"Dia masih berbicara, masih tertawa, masih mengobrol dengan teman-temannya."

Kabar tentang kepastian eksekusi mati dikemukakan oleh Momock Bambang Samiarso, kepala jaksa Bali, setelah ia bertemu dengan polisi, militer dan pejabat lainnya.

"Koordinasi telah rampung, pemindahan (transfer) akan dilaksanakan besok di siang hari," katanya kepada wartawan, Selasa.

Momock mengatakan semuanya sudah siap, termasuk dua pesawat militer - satu untuk para tahanan dan satu untuk tim polisi yang mengawal.

Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengatakan dia kecewa terhadap nasib kedua terpidana mati dipindahkan setelah melalui upaya hukum yang tiada henti.

"Kami belum mendapat pernyataan resmi apapun tentang pemindahan ... Saya meminta agar pemerintah Australia akan terus diinformasikan," katanya kepada acara Today.

Perdana Menteri Tony Abbott mengakui posisi Indonesia terhadap eksekusi duo itu tetap dilakukan meskipun pemerintah Australia berupaya mencegahnya.

"Saya hanya ingin semua orang tahu bahwa Pemerintah Australia tidak akan berhenti dalam upaya kami agar Indonesia tahu bahwa kami menentang hukuman mati; kami menentang kejahatan narkoba tapi kami menentang hukuman mati," katanya.

"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memberikan pesan manusiawi kepada Pemerintah dan rakyat Indonesia.

AUSTRALIAN DRUG smugglers Andrew Chan and Myuran Sukumaran have left Bali´s Kerobokan prison in an armoured vehicle as they begin their transfer to their place of execution.

The Bali Nine pair, who have been held at the prison for the past decade, were taken from Kerobokan in a high security motorcade about 5.20am local time.

Chan´s brother Michael arrived at the prison just after 5am local time but officials would not allow him to see his brother as more than 100 heavily armed police lined up outside the prison as the vehicle left.

Chan and Sukumaran are now en route to Denpasar airport where they will be transferred to the execution island of Nusakambangan. 

It is likely they will be put on a military plane bound for Cilacap, the closest mainland Java town to the island prison where the men will be executed.

It was confirmed on Tuesday that Chan and Sukuraman would be transferred and they spent their last day in the Bali prison with family and friends.

Chan and Sukumaran will only be able to take personal belongings with them to the island and they started handing out their things - such as clothes, food, bedding and kitchen utensils - to their inmate friends, including other members of the Bali Nine.

Prison governor Sudjonggo said the pair were saying their goodbyes on Tuesday. He overheard Sukumaran telling friends to be careful.

´I didn´t ask if he was ready or not, but I can see from his gestures,´ the governor said.

´He was still talking, still laughing, still chatting with his friends.´

The dreaded news was announced by Momock Bambang Samiarso, Bali´s chief prosecutor, after he met with police, military and other officials.

´Co-ordination has been completed, it (the transfer) will be implemented tomorrow at noon,´ he told reporters on Tuesday. 

Mr Momock said everything was in place, including two military aircraft - one for the prisoners and one for the escorting police team.

Foreign Minister Julie Bishop said she was dismayed to learn the pair had been transferred without all legal avenues being exhausted.

´We have not been provided any official information on the transfer... I asked that the Australian government be kept informed,´ she told the Today show.

Prime Minister Tony Abbott admitted the Indonesian position on the duo´s execution was hardening despite efforts by the Australian government.

´I just want everyone to know that the Australian Government will never rest in our determination to let Indonesia know that we oppose the death penalty; we oppose drug crime but we oppose the death penalty,´ he said.

´We will do everything we humanly can to get that message through to the Indonesian Government and people.