Pondok Dayung Meledak Akibat TNT di Gudang Amunisi Kopaska

TNT Caused the Blast in Ammunition Depot of Indonesian Navy`s in Pondok Dayung

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Pondok Dayung Meledak Akibat TNT di Gudang Amunisi Kopaska
Foto: liputan6.com

Jakarta (B2B) - Ledakan besar di gudang amunisi ringan Satuan Komando Pasukan Katak (Kopaska) Kawasan Armada Barat Angkatan Laut, Pondok Dayung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, ditengarai akibat  adanya bahan Trinitrotoluena (TNT). Bahan tersebut merupakan titipan dari sebuah kapal yang sedang melakukan perawatan di tempat tersebut.

"Di gudang itu ada amunisi pistol, dan laras panjang. Tapi, memang saat ini ada kapal yang sedang melakukan perbaikan di-docking, sehingga TNT dititip di sana dan menyebabkan ledakan," ungkap Laksamana TNI Marsetio, Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL), Rabu (5/3).

Marsetio menambahkan, saat kejadian awalnya para penjaga melihat adanya asap yang keluar dari gudang. Dengan cepat, seluruh anggota yang berada di lokasi langsung berupaya memadamkan api. "Awalnya ada asap, tim pemadam mau memadamkan. Lalu dengan cepat terjadi ledakan," ucapnya.

Marsetio menegaskan, tidak ada unsur sabotase dalam ledakan gudang ini. Penjagaan dan perawatan gudang sangat baik untuk gudang-gudang persenjataan dan amunisi. "Tidak ada unsur sabotase. Gudang itu ada penjaganya, dan temperatur selalu dijaga," katanya.

Selain itu, gudang tersebut juga berada di Pondok Dayung yang merupakan pulau terpisah. "Karena tidak ada orang lain, ke sana juga harus ada izin dan pakai kapal. Tempat satuan pasukan katak itu berlatih," jelasnya.

Untuk korban dari ledakan tersebut 1 orang dinyatakan tewas. Sementara 86 orang lainnya luka-luka. "Dari 86 orang yang selamat, saat ini hanya sekitar 25 orang yang menjalani perawatan. Dan untuk korban meninggal, karena ini dalam tugas akan diberikan kenaikkan pangkat dan santunan," tandasnya.

Saat ini jenazah Sertu Iman S yang menjadi korban ledakan masih menunggu pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka di daerah Bekasi, Jawa Barat.

Jakarta (B2B) - The explosion in the Indonesian Navy`s Amphibious Forces Command ammunition depot, Pondok Dayung, Tanjung Priok, North Jakarta, is allegedly triggered by trinitrotoluene (TNT) materials. Its material is a surrogate of a ship that was doing maintenance on the site.

"There are long barrel weapons and gun ammunition in the depot. Indeed, there is a boat being repaired at the dock, thus the TNT stored there and causing an explosion," said Rear Admiral Marsetio, Navy Chief of Staff (KASAL) in Jakarta, Wednesday (5/3).

He added that before the incident, the guards saw smoke coming out of the depot. Seeing that, all members immediately tried to extinguish the flames. "Unfortunately, the depot was quickly exploded," he told.

He asserted that there is no element of sabotage in the incident. The safeguard and maintenance in the depot was good for weaponry and ammunition warehouses. "There is no element of sabotage. We had guards in the depot, and its temperature is always maintained," he stressed.

In addition, such depot is also located in Pondok Dayung which is a separate island. "Because of no one else, there must a permit and ride a boat to get there. It is also used as a place to practice," he explained.

In the incident, the blast killed one person and injured 86 others injured. "Of the 86 injured victims, there are only 25 people undergoing treatment. While for the dead victim, there would be a promotion and compensation," expressed Rear Admiral Marsetio.

Currently the body of Sergeant Iman S, is still waiting for the family to be brought to the funeral home in Bekasi, West Java.