Sindikat Kejahatan Internasional Diduga Bantu Napi Asing Kabur dari Lapas Kerobokan

International Crime Syndicate May Be Behind Bali Prison Breakout

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Sindikat Kejahatan Internasional Diduga Bantu Napi Asing Kabur dari Lapas Kerobokan
Arah jarum jam: Keempat napi asing yang kabur, saluran air untuk buron, dikembalikan ke Indonesia dari Timor Leste, napi asal Bulgaria Dimitar Nikolov Iliev, Davidson buron ke Belanda masih diburu Polri (Foto2: MailOnlie)

SEBUAH sindikat kejahatan diperkirakan telah membantu empat tahanan yang melakukan pelarian 'luar biasa' dari Lapas Kerobokan sebelum dua napi yang kabur ditangkap di Timor Timur.

Warga Bulgaria Dimitar Nikolov Iliev dan warga India Sayed Mohammed Said tiba kembali di Bali pada Sabtu setelah mereka kabur dari penjara yang pada  Senin melalui sebuah saluran air di bawah tembok lembaga pemasyarakatan.

Napi yang kabur itu ditangkap di hotel resort mewah Novo Turismo di Dili Timor Timur pada Kamis, berjarak sekitara 2.000 km dari Lapas Kerobokan di Bali.

Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Petrus Golose, mengatakan saat ini pihaknya melakukan penyelidikan intensif tentang siapa yang membantu para napi tersebut kabur dan bagaimana mereka berhasil tiba di negara lain.

"Kami ingin mengusut apakah ada (sindikat) yang membawa mereka keluar dari Bali," katanya.

"Pelarian ini sangat luar biasa sehingga mereka bisa kabur ke luar negeri."

"Kami akan menggali lebih banyak."

Irjen Golose mengatakan Bali menghormati kedaulatan negara tetangganya dan sebuah pertemuan bilateral digelar untuk 'mempercepat' proses hukum.

"Ada kerjasama yang baik antara Polri dengan Timor Leste," katanya.

Davidson, 33, dan warga Malaysia Tee Kok King masih dalam pengejaran polisi.

Davidson mengklaim bahwa dia berhasil kabur dari Lapas Kerobokan dan menyatakan tidak bakal diketahui berada dimana.

Dia mengunggah serangkaian foto ke Facebook akhir pekan ini, pada status perdananya dia mengklaim bahwa berhasil 'mewujudkan keinginannya' berada di Amsterdam, Belanda.

Pada unggahan kedua menampilkan foto beberapa pria dan wanita yang memakai singlet di klub malam Club Air.

'Mendekati waktu bubaran klub bersama cewek-cewek cantik," tulis Davidson.

Polisi di Belanda menyatakan bahwa mereka siap untuk bergabung memburu seorang napi asal Australia yang kabur dari penjara di Bali.

Polisi di Amsterdam mengatakan mereka sudah melakukan penyelidikan untuk melacak pelarian dari Inggris dan akan memburu napi asal Australia tersebut, seperti dilaporkan news.com.au yang dikutip Australian Associated Press.

"Jika kita hanya memiliki sedikit informasi tentang buronan kami selalu siap membantu dan melacak sang napi yang buron," kata juru bicara polisi kepada terbitan tersebut.

Dua orang yang ditangkap kembali ditemukan di dekat sebuah pelabuhan di ibu kota Timor Leste, Dili, pada Kamis.

Polisi menyita uang sebesar US$ 7.000 di kamar hotel mereka.

Iliev menjalani hukuman tujuh tahun karena pencucian uang dan Said menjalani 14 tahun karena kasus narkoba.

Davidson, yang mendapat hukuman imigrasi tahun lalu setelah menggunakan paspor orang lain, telah menjalani hukuman penjara selama dua bulan dan 15 hari.

Dia akan dideportasi ke Australia di mana dia menghadapi sejumlah tuduhan terkait kasus narkoba di Perth seperti dilansir MailOnline.

A CRIME syndicate may have helped four prisoners who staged an 'extraordinary' escape from Kerobokan prison before two were caught in East Timor, a Bali police chief says.

Bulgarian Dimitar Nikolov Iliev and Indian Sayed Mohammed Said arrived back in Bali on Saturday after they broke out of the notorious jail on Monday through a hole under the walls.

The men were caught at luxury resort Novo Turismo in Dili East Timor on Thursday, 2,000km from the prison.

Bali's police chief, Inspector General Petrus Golose, said an investigation was continuing into who helped the group escape and how they managed to get to another country.

'We want to know whether there's (a syndicate) to take people out of Bali,' he said.

'This escape is extraordinary that they fled abroad.

'We will dig more.'

Insp Gen Golose said Bali respected the sovereignty of its neighbour and a bilateral meeting 'accelerated' the legal process.

'There has been good cooperation between our police with Timor Leste,' he said.

Davidson, 33, and Malaysian national Tee Kok King remain at large.

Davidson claims he has managed to get very far away from home in the space of a few days.

He posted a series of updates to Facebook late this week, his first post claiming he was 'living the dream' in Amsterdam, the Netherlands.

His second post featured a group photograph of several men and women wearing singlets at the Club Air nightclub.

'Closing time where's all the ladies at', Davidson then wrote.

Police in the Netherlands have declared they are ready to join the hunt for an Australian criminal who escaped from a Bali prison.

Police in Amsterdam say they already work to track down fugitives from the UK and would be willing to search for the Australian, news.com.au reported.

'If we only have slight information about fugitives we are always willing and able to trace somebody down,' a police spokesman told the publication. 

The two recaptured men were found near a port in East Timor's capital, Dili, on Thursday.

Police seized $US7,000 in cash in their hotel room.

Iliev is serving a seven-year sentence for money laundering and Said is serving 14 years for drug offences.

Davidson, who was sentenced for immigration offences last year after using another man's passport, had just two months and 15 days left to serve.

He was going to be deported to Australia where he is facing a number of drug charges in Perth.