Aksi 212 Tuntut Status Ahok Disorot Dunia

Indonesia Islamists Urge Ouster of Jakarta Governor, Plan More Protests

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Aksi 212 Tuntut Status Ahok Disorot Dunia
Basuki Tjahaja Purnama (Foto: tribunnews.com)

ORMAS Islam pada Senin mendesak Pemerintah RI untuk memberhentikan sementara Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta karena masih berperkara sebagai terdakwa kasus penistaan agama, tuntutan itu pula yang mendorong ormas Islam akan melakukan unjuk rasa di DPR pada Selasa.

Ormas Islam telah mengadakan dua aksi unjuk rasa besar sejak November 2016 terhadap Gubernur Ahok, yang saat ini menjalani sidang karena didakwa menghina Alquran, dan saat ini bersiap mengikuti Pilkada DKI putaran kedua.

"Tuntutan kami kepada parlemen adalah bahwa mereka mendesak pemerintah untuk memberhentikan Ahok ... dan mendesak Mahkamah Agung dan hakim untuk menahan dia dan menjatuhkan hukuman maksimal," kata Muhammad al Khaththath dari Forum Umat Islam (FUI).

FUI adalah ormas Islam yang menjadi organisator Aksi 212.

Aksi unjuk rasa sebelumnya diikuti ratusan ribu dan memicu kekhawatiran mengancam persatuan Indonesia khususnya toleransi beragama di Indonesia yang diketahui sebagai negara dengan penduduk mayoritas terbesar di dunia.

Ahok menjadi gubernur pertama dari keturunan China dan penganut Kristen pertama di DKI Jakarta, telah membantah menghina Alquran.

Ahok kini kembali menduduki jabatan sebagai gubernur setelah menjalani cuti selama masa kampanye Pilkada DKI namun juga menghadapi ancaman hukuman penjara empat tahun apabila terbukti bersalah dalam kasus penistaan agama.

Para pendukung Ahok mengatakan tuduhan tersebut sarat dengan muatan politis.

Rabu pekan lalu, dia bersaing dengan calon gubernur penganut Muslim namun tidak satu pun calon yang mendapat suara 50 + 1 untuk memenangkan Pilkada dan harus menjalani putaran kedua.

Pilkada DKI putaran kedua akan berlangsung pada pertengahan April dan Ahok akan bersaing dengan mantan menteri pendidikan Anis Baswedan, dan menyerukan warga Muslim di Jakarta yang berpenduduk lebih 10 juta untuk memilih dirinya.

Polda Metro Jaya telah meningkatkan kewaspadaan dan keamanan menjelang unjuk rasa hari ini yang diperkirakan dihadiri hingga 10.000 orang, kata Kabid Humas Kombes Argo Yuwono.

Pilkada DKI secara umum dilihat sebagai pertempuran awal menjelang pemilihan presiden pada 2019.

Ahok adalah mantan wakil Presiden Joko Widodo, saat masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, dan dia kini didukung partai politik yang mendukung Jokowi, PDI Perjuangan.

Anis Baswedan didukung oleh Letjen (Purn) Prabowo Subianto, yang dikalahkan Jokowi pada Pilpres 2014, dan berjanji akan kembali mencalonkan diri menghadapi Jokowi seperti dikutip Reuters yang dilansir MailOnline.

INDONESIAN Islamist groups on Monday called on the government to suspend the Christian governor of the capital and for the courts to convict him of blasphemy, demands they will make again at a rally outside parliament on Tuesday.

Islamist groups have held two big rallies since November against the governor of Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, who is on trial for insulting the Koran, and in the midst of an election in which he hopes to win a second term.

"Our demands to parliament are that they urge the government to suspend Purnama ... and urge the Supreme Court and judges to detain him and impose the maximum sentence," said Muhammad al Khaththath of the Islamic People's Forum.

The forum is one of the groups organising the Tuesday rally.

Previous rallies drew hundreds of thousands of people and raised concern about the erosion of religious tolerance in the world's most populous Muslim-majority country.

Purnama, Jakarta's first ethnic Chinese and Christian leader, denies insulting the Koran.

He has been allowed to remain in office while the court case is going on but faces up to four years in prison if found guilty of blasphemy.

His supporters say the charge against him is politically motivated.

Last Wednesday, he stood against two Muslim candidates in a city governor election but none of them got enough votes to win outright.

A second round is due in mid-April with Purnama competing against a former education minister, Anies Baswedan, who has appealed to the Muslim vote in the city of more than 10 million.

Jakarta police have stepped up security ahead of Tuesday's demonstration which up to 10,000 people are expected to join, said police spokesman Argo Yuwono.

The Jakarta election is widely seen as a proxy battle for the next presidential election in 2019.

Purnama is a former deputy of President Joko Widodo, when Widido was Jakarta governor, and he is being backed by the president's party.

Baswedan is backed by a retired general, Prabowo Subianto, who Widodo defeated in the last presidential election, in 2014, and who is promising a political comeback.