Enam Tewas dan Tiga Hilang Akibat Kecelakaan Kapal Kayu di Sulsel

Six Killed, Three Missing in Indonesia Boat Accident

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Enam Tewas dan Tiga Hilang Akibat Kecelakaan Kapal Kayu di Sulsel
Foto: MailOnline

ENAM orang diperkirakan tewas dan tiga orang hilang setelah sebuah kapal nelayan terbalik di Sulawesi Selatan, demikian keterangan resmi Kementerian Perhubungan.

Kapal kayu tersebut mengangkut 29 orang saat terbalik pada Jumat malam setelah bertolak dari Sungai Takalar Lama menuju Pulau Tanah Keke di Provinsi Sulawesi Selatan.

Dua puluh orang telah ditemukan hidup tapi tim penyelamat masih mencari penumpang yang hilang.

Kepala Bagian Organisasi dan Humas Ditjen Perhubungan Laut di Kemenhub, Lollan AS Panjaitan mengatakan penyebab kecelakaan belum diketahui.

"Kapal kayu berlayar dari lokasi tidak resmi, bukan dari pelabuhan resmi, kami tidak dapat mengontrolnya," kontrol atas hal itu," katanya kepada AFP seraya menambahkan kapal kayu tersebut tidak memiliki izin untuk berlayar yang sah sesuai ketentuan transportasi laut.

Kecelakaan laut kerapkali terjadi lantaran kurangnya perhatian terhadap masalah keselamatan penumpang. Pada Januari lalu, sebuah kapal yang mengangkut sekitar 200 orang dari Jakarta ke Pulau Tidung di kawasan Kepulauan Seribu mengakibatkan lebih dari 20 orang tewas setelah kapal terbakar.

Pada November tahun lalu, sedikitnya 54 orang tewas ketika kapal cepat yang kelebihan muatan setelah mengangkut 98 penumpang dan tiga awak menabrak karang dalam perjalanan dari Malaysia menuju Batam seperti dilansir MailOnline.

AT LEAST six people have been killed and three are missing after a fishing boat capsized in eastern Indonesia, an official said.

The wooden boat was carrying 29 people when it capsized Friday afternoon after departing from Takalar Lama river to Tanah Keke island in the province of South Sulawesi.

Twenty people have been found alive but rescue teams are still searching for the missing passengers.

The cause of the accident is still not known, transport ministry spokesman Lollan Panjaitan told AFP.

"Since the wooden fishing boat departed from an unofficial location, not from an official harbour, we don't have much control over it," he said, adding that the boat didn't have a legal permit to make the trip.

The Indonesian archipelago of more than 17,000 islands is heavily dependent on boat transport but safety standards are poor and accidents occur regularly.

In January a passenger boat ferrying around 200 people from the capital Jakarta to nearby Tidung island left more than 20 people dead after it caught fire.

In November, at least 54 people died when an overcrowded speedboat carrying three crew and 98 passengers struck a reef and sunk on its way from Malaysia to Batam in Indonesia.