Solar Mulai 1 Agustus Tidak Tersedia di Jakarta Pusat

Diesel Fuel Sale Stop per August 1 in Central Jakarta

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Solar Mulai 1 Agustus Tidak Tersedia di Jakarta Pusat
Foto: liputan6.com

Jakarta (B2B) - Pasca penghentian penyediaan dan pendistribusian bahan bakar minyak jenis solar bersubsidi di wilayah Jakarta Pusat yang ditetapkan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), per 1 Agustus, sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jakarta Pusat mulai menutup penjualan solar bersubsidi bagi kendaraan pribadi maupun umum pada hari ini. Alhasil, sejumlah SPBU yang biasanya menjual solar bersubsidi sepi dari pembeli solar yang menjadi pelanggan SPBU tersebut.

Walaupun demikian, kebijakan penghentian layanan solar bersubsidi di wilayah Jakarta Pusat yang mulai diberlakukan hari ini belum berdampak signifikan pada pemilik kendaraan.

"Dampaknya saat ini belum kelihatan karena masih suasana Lebaran. Jadi, belum ada yang beli solar hari ini, masih sepi," kata Ketua Regu (Leader) SPBU Coco 31.103.03 Cikini, Rahmat Novizar, Jumat (1/8).

Pelanggan bahan bakar jenis solar di SPBU Cikini, kata Rahmat, di hari-hari biasanya dapat menghabiskan 6 kiloliter (KL) per hari.

Pengguna bahan bakar tersebut umumnya kendaraan bus kota seperti Kopaja dan Metromini. "Pelanggan solar bersubsidi biasanya angkutan Kopaja dan Metromini sama mobil-mobil pribadi bermesin diesel," terangnya.

Saat ini, lanjut Rahmat, peminat solar bersubsidi di SPBU Coco 31.103.03 Cikini relatif sedikit. Pengendara yang ingin menggunakan bahan bakar tersebut dianjurkan beralih menggunakan Solar Pertamina Dex dengan harga Rp13.150 per liter. "Pasokan Solar Pertamina Dex biasanya 16000 KL per bulan. Kalau solar subsidi 31000 KL per tiga minggu," katanya.

Pengendara mobil pribadi maupun umum yang enggan menggunakan solar Pertamina Dex dan solar non subsidi akan dialihkan ke SPBU di luar wilayah Jakarta Pusat.

"Sejak jam 12 siang kita sudah tidak melayani solar bersubisidi. Biasanya kita anjurkan ke Dex, tapi kalau nggak mau kita alihkan ke SPBU di Jakarta Timur," ucapnya.

Penutupan penjualan solar bersubsidi juga terjadi di SPBU Coco 31.102.02 Jalan Abdul Muis, Gambir.

"Pengendara sudah kita beritahu mulai 1 Agustus, tidak ada lagi solar bersubsidi di sini," kata Agus, petugas SPBU Abdul Muis, saat ditemui di lokasi, seperti dilansir beritajakarta.com.

Jakarta (B2B) - After the supply and distribution of subsidized diesel fuel in Central Jakarta is stopped by Downstream Oil and Gas Regulatory Agency (BPH Migas), a number of gas stations (SPBU) began to close diesel fuel subsidy for private vehicles and public transports today. It causes their SPBUs deserted from customers.

Nevertheless, the policy does not have a significant impact on the vehicle owners. "There is no significant impact yet considering it's still Eid ul Fitr period. Thus, no one buy diesel fuel today," said Head of Cikini SPBU Coco 31,103,03, Rahmat Novizar, Friday (8/1).

Customers at Cikini SPBU, Novizar stated, can spend 6 kiloliters of diesel fuel per day. They are commonly city, metromini, and Kopaja buses. "Our customers are dominated by Kopaja, Metromini, and private vehicles," he explained.

At this time, he continued, diesel fuel at Cikini SPBU is relatively few. Motorists who want to use the fuel recommended switching to the Pertamina Dex Diesel at a price of Rp 13,150 per liter. "The Pertamina Dex Diesel is usually supplying 16,000 kiloliters of fuel per month. While for diesel fuel, they can supply 31,000 kiloliters per three weeks," he told.

Then for motorists and public transports who are reluctant to use Pertamina Dex diesel and non-subsidized diesel fuel will be switched to the gas station outside Central Jakarta.

"We've not serve diesel fuel since 12 PM. Usually we suggest the customers to Dex, but if they do not want it, they will be switched to gas station in East Jakarta," he stated.

Similar thing is also conducted by another SPBU Coco 31,102,02 jalan Abdul Muis, Gambir. 

"We had told motorists that we will not supply diesel fuel anymore on August 1," stressed, an officer of Abdul Muis SPBU, Agus.