Tamu Bupati Malang Diwajibkan Berbahasa Inggris
Guests of Malang District Head Should Speak in English
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Malang (B2B) - Setiap tamu Bupati Malang Rendra Kresna, mulai dari tingkat pejabat hingga PNS biasa harus dapat berbicara dengan bahasa Inggris mulai Senin (20/5) sesuai dengan ketentuan peraturan daerah.
"Kami menegakkan peraturan mulai Senin (20/5/2013) dalam upaya untuk mendukung kebijakan pemerintah kabupaten Malang menjadi tujuan wisata. Mengingat Kabupaten Malang kaya destinasi wisata termasuk kebudayaan tradisional," kata Rendra Kresna di Malang, Selasa.
Namun, menurut Rendra, para tamu tidak mesti fasih berbicara dalam bahasa Inggris, tergantung pada penguasaan bahasa Inggris, sehingga mereka dapat memasukkan kata-kata Indonesia saat berbicara dengan Bupati Malang.
Menurut dia, kewajiban menggunakan bahasa Inggris kepada para tamu bertujuan untuk memperlancar pengusahaan bahasa Inggris dengan lancar.
Rendra, yang mengaku belum menguasai bahasa Inggris dengan baik mengaku harus memiliki semangat untuk belajar bahasa Inggris sehingga dapat menguasainya dengan baik.
Hal yang penting adalah keinginan untuk menggunakan bahasa Inggris sehingga dapat mendukung misi pemerintah kabupaten untuk mengembangkan program wisata.
Dalam upaya meningkatkan kemampuan PNS di Malang untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris, pemerintah Kabupaten Malang telah mengirim mereka untuk mengikuti kursus bahasa Inggris dua kali seminggu.
Dalam hal dengan kewajiban berbahasa Inggris pada saat pertemuan dengan bupati, beberapa pegawai negeri sipil setempat mengakui bahwa itu adalah langkah positif untuk dapat berbicara dengan baik.
"Kami termotivasi untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris untuk mendukung program pariwisata, karena banyak orang asing termasuk investor asing selalu datang ke Malang," ungkapnya seperti dilansir antaranews.com.
Malang (B2B) - Every guest of Malang District Head Rendra Kresna, ranging from officials to ordinary civil servants, have to speak English starting from Monday (May 20) on, according to regulation.
"We enforce the regulation starting Monday (May 20/2013) in effort to support the district government`s mission as a tourist destination. Malang District is also rich of tourist resorts, including traditional arts," he said here on Tuesday.
However, the guests should not totally use English. It depends on their mastery of English, so they may insert the Indonesian words in speaking, Rendra explained.
According to him, a necessity to speak English by the guests was aimed at making it a habit in effort to be able to speak English fluently.
Rendra, who hasn`t yet mastered English well said further that there should have a spirit to learn English.
The important point is a wish and the use of English can support the district government`s mission to develop the tourism program.
In a bid to improve the civil servants` ability to communicate in English, the Malang District administration had sent them to English course to study twice a week.
In regard with an obligation to speak English at time of meeting with the regent, some local civil servants admitted that it was a positive measure to be able to speak well.
"We are motivated to step up our ability in English to support the tourism programme, because many foreigners including foreign investors always come to Malang," he disclosed as reported antaranews.com.