Indonesia Nyatakan Kebijakan Trump Rugikan Perang Lawan Terorisme

Indonesia: US Travel Ban Could Hurt Fight Against Terrorism

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Indonesia Nyatakan Kebijakan Trump Rugikan Perang Lawan Terorisme
Jubir Kemenlu Armanatha Nasir menjawab pers (Foto: istimewa)

INDONESIA sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, mengatakan larangan Presiden Donald Trump pada warga dari tujuh negara Muslim memasuki AS dapat merugikan perang global melawan terorisme.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir mengatakan pada Senin (30/1) bahwa kebijakan tersebut adalah hak kedaulatan Amerika tapi Indonesia, meskipun tidak termasuk salah satu negara yang terkena dampak langsung, "sangat menyesalkan" dan meyakini hal itu akan memiliki "dampak negatif pada upaya global untuk memerangi terorisme "dan penanganan pengungsi.

"Sangatlah salah untuk mengaitkan radikalisme dan terorisme dengan agama tertentu," kata Armanatha Nasir dalam sebuah pernyataan. "Upaya untuk memerangi terorisme harus dilakukan dengan mempromosikan kerjasama internasional, termasuk dalam mengatasi akar penyebab terorisme."

Trump pada Jumat menandatangani keputusan yang melarang 90 hari perjalanan ke Amerika oleh warga Irak, Suriah, Iran, Sudan, Libya, Somalia atau Yaman, dan menangguhkan program bagi pengungsi selama 120 hari. Sementara warga Suriah dilarang masuk AS tanpa batas waktu.

Beberapa pemerintah termasuk sekutu AS telah mengkritik kebijakan imigrasi Trump, yang menyebabkan kekacauan di bandara AS pada akhir pekan ketika para wisatawan ditahan dan memicu protes.

Pemerintah Indonesia mengimbau warganya yang berada di Amerika Serikat untuk mengetahui hak-hak mereka mereka dan menghormati hukum setempat. Kantor-kantor konsulat Indonesia memantau setiap perkembangan yang dapat mempengaruhi warga Indonesia di AS seperti dikutip Associated Press yang dilansir MailOnline.

INDONESIA, the world's most populous Muslim nation, says President Donald Trump's ban on citizens of seven Muslim countries from entering the U.S. could hurt the global fight against terrorism.

Foreign Ministry spokesman Armanatha Nasir said Monday that the policy is the sovereign right of the U.S. but Indonesia, which is not one of the directly affected countries, "deeply regrets" it and believes it will have a "negative impact on global efforts to fight terrorism" and the handling of refugees.

"It is wrong to associate radicalism and terrorism with a particular religion," Nasir said in a statement. "Efforts to combat terrorism must be carried out by promoting international cooperation, including in addressing the root causes of terrorism."

Trump on Friday signed an executive order placing a 90-day ban on travel to the U.S. by citizens of Iraq, Syria, Iran, Sudan, Libya, Somalia or Yemen, and a 120-day suspension of the U.S. refugee program. Syrians are indefinitely blocked from entry.

Some governments including U.S. allies have criticized the policy, which caused chaos at U.S. airports on the weekend as travelers were detained and sparked protests.

The Indonesian government has advised its citizens in the United States to be familiar with their rights and respect local laws. It said its missions are monitoring any developments that could affect Indonesians in the U.S.