Bawang Putih, Naik Rata-rata 31.8% pada Februari

Garlic Price Rises Average 31,8% in February

Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Taswin Bahar
Translator : Dhelia Gani


Bawang Putih, Naik Rata-rata 31.8% pada Februari
Bawang putih impor di pasaran (Foto: citraindonesia.com)

Jakarta (B2B) - Harga bawang putih dan bawang merah mengalami kenaikan cukup signifikan dan menjadi penyumbang inflasi terbesar pada Maret 2013. Pemerintah terus berupaya untuk menstabilkan harga bahan kebutuhan pokok termasuk bawang putih dan bawang merah.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Srie Agustina mengatakan harga bawang putih meningkat rata-rata 31,38% pada Februari 2013 jika dibandingkan pada bulan sebelumnya.

Sementara, China juga mengalami kenaikan harga bawang putih dari Rp 13 ribu per kilogram menjadi Rp 18 ribu per kilogram, karena naiknya permintaan masyarakat lokal. Kenaikan harga di China juga turut mendorong naiknya harga bawang putih di Indonesia.

Penyebab lain kenaikan harga adalah menurunnya produktivitas di sentra produksi di dalam negeri. Selain itu, pengeluaran Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) yang dibutuhkan dalam proses importasi juga sebelumnya sempat mengalami kendala.

Jakarta (B2B) - Price of garlic and shallot recorded significant growth and may contribute to inflation in March 2013. The government continues its efforts to stabilize prices of basic commodities including garlic and shallots.

Director General of Domestic Trade, Ministry of Commerce, Srie Agustina said garlic prices increased by an average 31.38% in February 2013 compared to the previous month.

Meanwhile, China also experienced price increases of garlic per kg to Rp 13 thousand to Rp 18 thousand per kg, due to rising demand in China's domestic market. The price increase in China pushes up the price of garlic in Indonesia.

Another cause is the decrease of the price increase productivity at production centers in the country. In addition, expenditures Horticultural Products Import Recommendation (RIPH) required in the import process, previously had to face obstacles.