Wikileaks Disesalkan Presiden SBY Sita Perhatian dari Pengamanan Lebaran

Indonesian President Deplores of Wikileaks Report Turned His Attention

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Wikileaks Disesalkan Presiden SBY Sita Perhatian dari Pengamanan Lebaran
Presiden SBY (Foto: istimewa)

Jakarta (B2B) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyayangkan dia harus memberikan perhatian terhadap isu menyangkut korupsi pencetakan uang yang diberitakan situs pemboocor Wikileaks. Padahal kata dia seharusnya menjadi fokus perhatiannya adalah pengamanan Lebaran dan kondisi pasca pemilihan presiden (pilpres).

"Sebenarnya konsentrasi dan tugas saya sebagai Presiden RI saat ini adalah memantau pengamanan dan pelayanan mudik Lebaran karena ada 30 jiuta orang kurang lebih Saudara-saudara kita tengah melaksanakan mudik Lebaran di berbagai wilayah di Indonesia," kata Presiden SBY di Cikeas, Jawa Barat, Kamis (31/7).

SBY menjelaskan dia juga berkewajiban memastikan transisi demokrasi hingga dilantiknya presiden terpilih 20 Oktober mendatang. Dia juga meminta semua pihak mengawal situasi pascapilpres termasuk proses di Mahkamah Konstitusi (MK) yang kini berlangsung.

Namun demikian, pemberitaan Wikileaks kata dia harus diklarifikasi. Pemberitaan bahwa dirinya dan Megawati Soekarnoputri yang dikabarkan "terciprat" penyalahgunaan dalam pencetakan uang kertas adalah fitnah.

"Dengan demikian dengan fakta itu, berita Wikileaks dan Sindo sesuatu yang menyakitkan," kata presiden.

Sebelumnya, media nasional Sindo merupakan salah satu yang memuat laporan Wikileaks tersebut.

Jakarta (B2B) - Indonesian President Susilo Bambang Yudhoyono has expressed regret over the publication by an online news site of a WikiLeaks report about rupiah printing in Australia implicating him and former president Megawati Soekarnoputri.

President Yudhoyono said at a press conference at his private residence in Cikeas, Bogor, West Java, here on Thursday that he deeply regretted the news sites decision to publish without obtaining necessary clarifications on the issue.

With regard to the current Idul Fitri festival, President Yudhoyono said that he had kept monitoring the flow of Idul Fitri holidaymakers in the country since last week involving around 30 million people and had also been monitoring the return trip of holidaymakers.

"My task as a president is to monitor security and service, as 30 million people were journeying across the country to celebrate the event," he said.

He pointed out that he had also communicated with national police chief General Sutarman who was currently inspecting security and efficiency of traffic operations in southern Java.

He said in principle the heavy traffic had been managed well and no untoward incidents had happened.