Indonesia to announce AirAsia Crash Probe Results Nov 25
Indonesia to Announce AirAsia Crash Probe Results Nov 25
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
INDONESIA akan mengumumkan hasil penyelidikan kecelakaan pesawat AirAsia pada 25 November mendatang, yang menewaskan 162 orang, kata Komisi Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) pada Sabtu.
Pesawat Airbus A320-200 yang jatuh di Laut Jawa pada 28 Desember 2014 di tengah badai yang ditempuh pesawat naas dari Surabaya, Jawa Timur menuju Singapura.
"Kami berencana untuk mengumumkan laporan kecelakaan pada 25 November," kata Kepala KNKT, Soerjanto Tjahjono kepada AFP seperti dilansir MailOnline.
Dalam laporan awal pada Januari, peneliti yang menyelidiki rekaman dari kotak hitam menemukan fakta bahwa sebelum musibah terjadi, pesawat jet terbang menukik ke atas di tengah badai dan kemudian pesawat kehilangan bobot sebelum hilang kontak.
Mereka juga mengungkapkan bahwa pesawat naas QZ8501 dikendalikan kopilot asal Prancis yang kurang berpengalaman, Remi Plesel, yang mengendalikan pesawat sebelum jatuh ke laut, dan bukan dikendalikan oleh Kapten Iriyanto, mantan pilot pesawat tempur yang berpengalaman 20.000 jam terbang.
Seorang penyidik ​​di KNKT mengatakan mereka berhasil menyelesaikan penyelidikan final dan akan mendistribusikannya ke beberapa negara untuk mendapatkan tanggapan.
Negara-negara yang akan mendapat salinan laporan termasuk Perancis, produsen pesawat terbang, dan Amerika Serikat, yang membuat beberapa komponen pesawat.
INDONESIA will on November 25 announce the results of an investigation into the AirAsia crash last year that killed 162 people, the committee probing the case said Saturday.
The Airbus A320-200 went down in the Java Sea on December 28 in stormy weather during what was supposed to be a short trip from the Indonesian city of Surabaya to Singapore.
"We plan to announce the report on November 25," Soerjanto Tjahjono, head of Indonesia's National Transportation Safety Committee, told AFP.
In the preliminary report in January, investigators who went through the black boxes discovered that prior to the crash the jet had climbed fast through large storm clouds and that the stall alarms started going off.
They also revealed that Flight QZ8501's less experienced French co-pilot, Remi Plesel, was flying the plane before it went down, rather than Captain Iriyanto, a former fighter pilot who had around 20,000 hours of flying time.
An investigator at the committee said they finished the final draft of the report and distributed it to several countries for feedback.
Countries which got copies included France, the manufacturer of the aircraft, and the US, which made some of the plane's components.