Kopilot Lion Air Tawarkan Pramugari Janda kepada Penumpang Disorot Media Asing

Pilot Banned from Flying after `Offering Divorced Air Hostess as Compensation for a Delay on a Flight to Bali´

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Kopilot Lion Air Tawarkan Pramugari Janda kepada Penumpang Disorot Media Asing
Pesawat milik Lion Air (Foto: MailOnline)

MASKAPAI penerbangan komersial reguler Indonesia menjadi sorotan media asing setelah memberi hukuman 'larangan terbang' alias grounded setelah diduga menawarkan pramugarinya kepada para penumpang sebagai kompensasi penundaan penerbangan ke Bali.

Suara mengerang juga terdengar jelas dari kokpit ke seluruh kabin penumpang Lion Air, kemudian seorang penumpang mengaku terkejut mendengar pengumuman tersebut dan mengajukan komplain tentang perilaku tidak senonoh dari sang pilot kepada Kementerian Perhubungan RI.

Penumpang yang mengajukan komplain, Lambertus Maengkom, mengatakan bahwa ketika pesawat terlambat lepas landas, kopilot bercanda dengan mengumumkan melalui pengeras suara di kabin penumpang bahwa ia menawarkan pramugari berstatus janda cerai kepada para penumpang sebagai kompensasi keterlambatan penerbangan.

Maengkom mengatakan dalam gugatannya: "Kami ingin bertanya apakah tindakan tersebut adalah prosedur standar, diterapkan oleh [otoritas], yang mendorong pilot Lion Air bertindak menawarkan pramugari berstatus janda kepada penumpang, dengan berulang kali, melalui pengeras suara?'

Kopilot Lion Air, yang tidak disebut namanya, juga bersuara lantang mengucapkan 'selamat ulang tahun' kepada seorang pramugarinya melalui pengeras suara di kabin pada penerbangan Sabtu, klaim Maengkom seperti dilansir MailOnline.

"Tindakan itu sama sekali tidak lucu, itu berbahaya," katanya, seraya menambahkan bahwa para penumpang menjadi gusar dan mulai mempertanyakan apakah kopilot sedang mabuk tapi penumpang gagal menemui sang kopilot setelah pesawat mendarat di bandara tujuan.

Insiden itu dengan cepat menyebar melalui media massa dan media sosial dan mendorong Lion Air, maskapai penerbangan murah terbesar Indonesia, untuk memulai penyelidikan internal.

Lion Air kemudian mengumumkan kopilot dimaksud telah dilarang terbang (grounded), dan penyelidikan masih berlangsung.

Direktur Lion Air Edward Sirait mengatakan: 'Kopilot tersebut diliburkan dan dilarang terbang.'

Dia tidak mengomentari tuduhan bahwa kopilot Lion Air berbuat tidak senonoh menawarkan pramugari berstatus janda dalam keterangannya tapi bersikeras bahwa sang kopilot tidak mabuk, dan tidak menyalahgunakan pengeras suara di kabin untuk tidakan tidak senonoh.

Dia menambahkan: 'Suara kopilot terdengar seperti sedang terengah-engah, itulah cara dia biasanya berbicara. Mikrofon itu terlalu dekat dengan bibirnya jadi ketika dia bernafas atau berbicara, itu terdengar seperti mengerang.'

AN INDONESIAN airline has grounded a pilot after he allegedly offered an air hostess to passengers as compensation for a delay on a flight to the resort island of Bali.

Loud moaning sounds were also heard from the cockpit throughout the Lion Air flight, with one passenger left so shocked that he lodged a complaint about improper behaviour with the transport ministry.

The passenger, Lambertus Maengkom, said that as the plane took off late from Java island, the co-pilot jokingly announced over the PA system that he was offering a female divorced flight attendant to passengers to make up for the delay.

Maengkom said in his complaint: 'We want to ask whether it is standard procedure, applied by [authorities], to make Lion Air pilots offer a divorced flight attendant to passengers, repeatedly, over the microphone?'

The co-pilot, who has not been named, also loudly wished one of the other crew members 'happy birthday' over the PA system during the flight on Saturday, Maengkom claims.

'It was not funny at all, it was dangerous,' he said, adding that angry passengers had questioned whether the co-pilot was sober and unsuccessfully sought to confront him when the plane landed.

The incident sparked widespread coverage in Indonesia and prompted Lion Air, the country's biggest low-cost carrier, to launch an internal inquiry.

Lion Air have since announced the co-pilot is grounded, and investigations are continuing.

Lion Air general affairs director Edward Sirait said: 'The co-pilot has been grounded and banned from flying.'

He did not comment on the air hostess allegation in his statement but insisted the co-pilot was not intoxicated, and that the sounds coming from the cockpit were nothing untoward.

He added: 'The co-pilot sounded like he was panting, that's how he normally talks. The microphone was too close to his lips so when he breathed or talked, it sounded like moaning.'