Polda Metro Jaya Ungkap 54 Titik Rawan Kejahatan di Jakarta

Jakarta Metropolitan Police Revealed 54 Crime-Prone Points

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Polda Metro Jaya Ungkap 54 Titik Rawan Kejahatan di Jakarta
Foto: bisnis,com

Jakarta (B2B) - Polda Metro Jaya menyatakan untuk mengantisipasi tindak kejahatan selama bulan suci Ramadan telah melakukan pemetaan titik rawan kejahatan. Sedikitnya, 54 titik rawan kejahatan yang harus diwaspadai.

"Dari pemetaan ada 54 titik rawan kejahatan yang berada di wilayah Jakarta. Tersebar di 12 Polres yang ada," ujar Kombes Pol Rikwanto, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Senin (2/6).

Dikatakan Rikwanto, titik tersebut yaitu khusus Polda Metro Jaya terdapat 13 titik, Polres Jakarta Pusat 10 titik, Polres Jakarta Utara 3 titik, Polres Jakarta Timur 3 titik, Polres Jakarta Barat 6 titik, dan Polres Jakarta Selatan 3 titik. 

Sementara di luar Jakarta, di Polresta Bekasi Kota 1 titik, Polres Depok 1 titik, Polres Bandara Soekarno-Hatta 1 titik, Polres Pelabuhan Tanjung Priok 3 titik, Polres Kabupaten Bekasi 3 titik, Polresta Tangerang Kota 3 titik, dan Polres Kabupaten Tangerang 3 titik.

"Untuk kawasan yang rawan di Jakarta berada di Perempatan Coca-Cola Jakpus, Terminal Pulo Gadung Jaktim, Stasiun Senen Jakpus, dan Tanjung Priok Jakut. Untuk di Jakbar kawasan Taman Sari, Tambora, dan kolong jembatan Grogol juga cukup rawan," ungkapnya.

Jenis kejahatan yang kerap terjadi, lanjut Rikwanto, di antaranya kejahatan jalanan, pencurian kendaraan bermotor, serta pencurian rumah kosong ketika mendekati Hari Raya Idul Fitri.

"Untuk Direskrimum sendiri menyiapkan 300 personel serse untuk melakukan memantau lokasi-lokasi itu. Tapi masyarakat juga harus membantu dengan mengaktifkan siskamling pemukimannya," tuturnya.

Pada bulan ramadhan, sambung Rikwanto, biasanya para pelaku memanfaatkan waktu sahur dan shalat tarawih untuk beraksi. "Biasanya kesempatan ini dimanfaatkan oleh para penjahat, pasalnya aktivitas masyarakat untuk keluar rumah lebih sering," katanya.

Selain itu, tambah Rikwanto, target utama pencurian biasanya adalah rumah kosong yang ditinggal pemiliknya saat shalat tarawih. Namun, seminggu menjelang lebaran, target biasanya bergeser kepada para pemudik di stasiun dan terminal. 

"Jangan mudah percaya dengan orang yang baru dikenal, selain itu jika berpergian pastikan rumah sudah dikunci dan terus dijaga oleh petugas keamanan setempat," tandasnya.

Jakarta (B2B) - Jakarta Metropolitan Police stated that ahead of the Ramadhan Month was already mapping crime-prone areas to prevent crime actions in the Indonesian capital city. From the mapping done, at least 54 points should be look out for.

“From the mapping, there are 54 crime-prone points spread in 12 resort police areas,” said City Police Public Relations Division Chief Sr. Comr. Rikwanto, Monday (6/2).

Those crime-prone points are located in Jakarta Police areas (13 points), Central Jakarta Resort Police (10 points), East Jakarta Resort Police (3 points), West Jakarta Resort Police (6 points), South Jakarta Resort Police (3 points), North Jakarta Resort Police (3 points), and Tanjung Priok Port Resort Police (3 points).

Other crime-prone points spotted in outside Jakarta are Bekasi City Regency Police (1 point), Depok Resort Police (1 point), Soekarno-Hatta Airport Resort Police (1 point), Bekasi Regency Resort Police (3 points), Tangerang City Regency Resort Police (3 points), and Tangerang Regency Resort Police (3 points).

“As for the crime-prone points in Jakarta are located in Coca-Cola junction in Central Jakarta, Pulo Gadung Terminal in East Jakarta, Senen Station in Central Jakarta, Tanjung Priok in North Jakarta, as well as Taman Sari, Tambora, and under Grogol Bridge in West Jakarta,” Rikwanto said.

According to Rikwanto, common crimes that often occur are street crime, motorcycle theft, and theft in empty homes ahead. In fasting month, criminals would conduct their actions at pre-dawn meals before fasting and during tarawih prayer. Then a week ahead of Eid ul Fitr, their targets are homecomers at train stations and bus terminals.

“The Police Criminal Investigation Directorate will prepare 300 personnel to monitor those crime-prone points. Nevertheless, public’s roles are also important to us by holding siskamling (community patrol) in each residential. Don’t easily believe new people you know and make sure the house is locked and guarded by local security officers when you’re going to travel,” he asserted.