Regu Tembak Polri Siap Setiap Saat Tunggu Instruksi Eksekusi Mati

Grinning Boss of Death Island Says His Firing Squad is `All Prepared` to Put Aussies to Death

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Regu Tembak Polri Siap Setiap Saat Tunggu Instruksi Eksekusi Mati
Kapolres Cilacap, AKBP Ulung Sampurna Jaya (kiri atas), Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah (kanan atas) dan persiapan pemindahan para terpidana mati serta pengamanan perairan oleh personel Polri (Foto2: MailO

"SEMUANYA SUDAH SIAP untuk eksekusi warga Australia Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, kami menantikan kedatangan mereka."

Ahmad Yuspahruddin, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, yang bertanggung jawab terhadap Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan kepada Daily Mail Australia bahwa eksekusi mati terhadap warga Australia di depan regu tembak sudah siap dilakukan.

"Tidak ada masalah, semuanya baik-baik saja di sini, "kata Yuspahruddin, "Kami siap kapan pun duo Bali Nine tiba di sini kami sudah siap. Kami menunggu mereka dipindahkan."

Kepala Polisi Resort (Kapolres) Cilacap, AKBP Ulung Sampurna Jaya juga menegaskan regu tembak 'siap setiap saat menunggu instruksi' untuk melaksanakan eksekusi.

"Kami hanya menunggu instruksi. Kami mengamankan seluruh wilayah Cilacap dengan pasukan kami," katanya.

"Kami sedang mempersiapkan Lapas Batu untuk mengisolasi kedua terpidana mati, kami masih menunggu dari Lapas Kerobokan Bali, ketika mereka siap," kata Yuspahruddin kepada wartawan seperti dilansir MailOnline.

Meskipun faktanya eksekusi ditunda menjelang sidang pengadilan Selasa depan di Jakarta untuk menantang penolakan grasi keduanya oleh Presiden RI Joko Widodo.

Chan dan Sukumaran dijatuhi hukuman mati pada Februari 2006, kurang dari setahun setelah ditangkap ketika berusaha menyelundupkan 8,3 kg heroin dari Indonesia ke Australia yang diperkirakan bernilai US$4 juta yang disembunyikan oleh sejumlah warga Australia dan dijuluki sebagai Bali Nine.

Dua pentolan Bali Nine mengajukan banding ke presiden Indonesia yang baru terpilih Joko Widodo tahun lalu atas vonis hukuman mati terhadap mereka diubah menjadi hukuman seumur hidup, tapi Jokowi menolak. Banding atas penolakan grasi Presiden akan diputuskan pada Selasa depan.

Sementara itu Kapolres Cilacap AKBP Ulung Sampurna Jaya menegaskan telah meningkatkan patroli keamanan di perairan Nusakambangan menjelang pemindahan Chan dan Sukumaran dari Lapas Kerobokan Bali, seperti dilaporkan The Jakarta Post.

"Kami melakukan patroli keamanan yang lebih intensif, terutama di perairan Nusakambangan," katanya. "Kami mengamankan semua titik-titik penting di Nusakambangan sehingga tidak akan ada orang yang tidak berhak memasuki pulau."

Bos kepala penjara bos, Ahmad Yuspahruddin, mengatakan timnya telah memeriksa dan meneliti seluruh persiapan untuk eksekusi pekan ini.

"Kami mempersiapkan Lapas Batu untuk mengisolasi terpidana mati duo Bali Nine," katanya kepada Daily Mail Australia. "Kami masih menunggu kabar dari Lapas Kerobokan di Bali, ketika mereka siap."

'EVERYTHING IS READY for execution' of Australians Andrew Chan and Myuran Sukumaran says the Death Island prisons boss,  'we are waiting for them'.

Ahmad Yuspahruddin, chief of the Indonesian Justice Ministry’s Central Java penitentiary division which governs the prisons on Nusakambangan Island told Daily Mail Australia that preparations are in place to put the two Australians to death by firing squad.

'Nothing problem, everything is okay here,' Mr Yuspahruddin said, 'Whenever the Bali nine duo will be coming we have prepared it for some days ago. We are waiting for them.'

The police chief at the major port to the island, Cilicap police commander Ulung Sampurna Jaya, also confirmed the firing squad was 'ready at any time of instruction' to carry out the execution.

'We are only waiting of the instruction. We have already secured the entire area of Cilacap with our troops,' he said.

'We are preparing Batu Penitentiary to isolate the duo inmates, we still await from Kerobokan Bali, when they are ready,' Yuspahruddin said to journalists.

This was despite the fact the execution has been delayed ahead of a court hearing next Tuesday in Jakarta to challenge Indonesian president Joko Widodo's rejection of the two Australian's application for clemency.

Chan and Sukumaran were sentenced to death in February 2006, less than a year after being arrested attempting to smuggle from Indonesia to Australia 8.3kg of heroin valued at around $4 million strapped to the bodies of the young Australians who became known as the 'Bali 9'.

The drug operation ringleaders appealed to the newly elected Indonesian president Widodo last year to have their death sentences commuted to life, but he refused. An appeal against his decision is due to be heard on Tuesday.

Meanwhile police chief Jaya said he had increased security patrols in Nusakambangan waters ahead of Chan and Sukumaran's transfer from Bali's Kerobokan jail, reports the Jakarta Post.

'We are conducting security patrols more intensively, especially in Nusakambangan waters,' he said. 'We are securing all Nusakambangan entrance points so there will be no unauthorized people entering the island.'

The prisons boss, Ahmad Yuspahruddin, said his team had checked and examined the entire preparation for the executions this week.

'We are preparing Batu Penitentiary to isolate the Bali Nine duo inmates,' he told Daily Mail Australia. 'We still await news from Kerobokan Jail in Bali, when they are ready.'