Transjakarta Tahun Depan, Tarifnya Sesuai Jarak

TransJakarta Bus Tariff to Be Based on Distance Next Year

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Transjakarta Tahun Depan, Tarifnya Sesuai Jarak
Transjakarta (Foto: ahok.org)

Jakarta (B2B) - Sistem tarif bus Transjakarta akan diubah oleh pengelolanya, PT Transjakarta yang sebelumnya ditetapkan Rp3.500 untuk jarak jauh dan dekat, maka nantinya akan diubah berdasarkan jarak per halte.

Direktur Utama PT Transjakarta, Antonius NS Kosasih mengatakan saat ini rencana penerapan sistem tarif berdasarkan jarak per halte tersebut masih dalam tahap pembahasan. Diharapkan sistem tersebut dapat diterapkan mulai tahun 2015 mendatang.

"Nanti akan dihitung per jarak. Targetnya tahun depan sudah bisa diterapkan, jadi yang jarak dekat disubsidi oleh yang jauh," kata Kosasih, belum lama ini.

Kosasih menjelaskan, bagi penumpang layanan terintegrasi seperti bus Kopaja AC, APTB dan BKTB harus membayar dobel. Hal ini dikarenakan ketiga layanan tersebut belum mau ikut dalam penerapan tiket elektronik karena besarnya biaya investasi.

Sejauh ini, kata Kosasih, pihaknya masih melakukan pembahasan dengan operator Bus Kopaja AC, APTB dan  BKTB untuk mencari solusi terbaik, agar para penumpang yang menggunakan layanan tersebut tidak merasa dirugikan.

"Kami sudah meminta Kopaja AC, APTB dan  BKTB untuk mengintegrasikan tiket dengan kami, tapi karena investasi tiket elektronik membutuhkan biaya yang tidak kecil, kami tidak bisa langsung memaksa mereka untuk ikut," ungkapnya lagi.

Jakarta (B2B) - PT Transjakarta is planning to change the tariff system of TransJakarta bus. Current tariff system is Rp 3,500 for either short or far distance. Later, it will be charged per bus stop.

PT Transjakarta President Director, Antonius NS Kosasih, said the plan is expected to be imposed next year. Now, it is still being discussed.

“TransJakarta bus tariff will be calculated per distance. So, short distance is subsidized by far distance. Our target is to impose it next year,” he stated, Monday (8/11).

As for passengers of integrated transportation services such as Kopaja AC, APTB, and BKTB, Kosasih told that they must pay the tariff double. This is because those transportations have not willing to join in the implementation of electronic tickets due to high investment cost.

Thus far, PT Transjakarta is still negotiating with Kopaja AC, APTB, and BKTB operators to get the best solution. So, the passengers would not feel burdened with the new system.

“We’ve asked Kopaja AC, APTB, and BKTB operators to integrate their tickets with us. But since the investment cost of e-tickets does not small, we cannot force them to join us,” he uttered.