Anak Hilang Akibat Tsunami Aceh Bertemu Keluarganya

Indonesian Couple Claim to Have Found Their Son Lost in the Tsunami

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Anak Hilang Akibat Tsunami Aceh Bertemu Keluarganya
Arif Pratama Rangkuti bersama ibunya yang terpisah hampir 10 tahun, dan adiknya, Raudhatul Jannah yang juga hilang akibat tsunami (Foto2: MailOnline)

KEBAHAGIAAN meliputi sepasang suami istri yang bersatu kembali dengan putri mereka setelah terpisah 10 tahun akibat tsunami, kembali menemukan putra mereka, yang juga hanyut akibat bencana dahsyat tersebut.

Jamaliah dan suaminya, Septi Rangkuti tampak terharu, Senin, ketika keduanya meyakini remaja pria itu adalah anak mereka yang hlang, dan kini mereka berkumpul kembali untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir, seperti dilansir MailOnline.

Arif Pratama Rangkuti, kini 17 tahun, hanyut bersama adiknya ketika tsunami dari Samudra Hindia menghantam Aceh, yang menewaskan lebih dari 170 ribu orang di Aceh dan puluhan ribu di negara lain.

Adik Arif, Raudhatul Jannah lebih dulu berkumpul kembali dengan orang tuanya pada Juni setelah seorang kerabat melihat seorang gadis di sebuah desa Aceh yang memiliki kemiripan dengan dirinya.

Pada Selasa, pasangan itu mengaku putra mereka kini juga sudah kembali, berkat liputan media memberi "karunia" untuk reuni dengan putri mereka.

"Memang benar, dia anak kami. Kami sekarang bersiap-siap untuk membawanya pulang," kata Rangkuti kepada AFP, menjelaskan bahwa anak mereka yang hilang itu selama bertahun-tahun hidup menggelandang setelah berpisah dengan keluarganya.

Jamaliah, berbicara di kota Payakumbuh di provinsi Sumatera Barat, menangis saat ia mencengkeram remaja, yang tampak malu-malu dan lelah.

"Saya berdoa setiap malam, karena saya percaya bahwa anak saya masih hidup," katanya kepada wartawan.

´Suami saya selalu gelisah selama ini. Dia yakin bahwa anak kami masih hidup. "

Keluarga itu berkumpul di rumah pasangan yang menemukan anak laki-lakinya yang tidur di luar warnet yang mereka kelola di Payakumbuh.

Remaja itu hidup sebagai tunawisma selama bertahun-tahun, tidur di pasar dan di emperan toko.

Lana Bestari dan Windu Fajri membiarkan anak itu tidur di warnet mereka selama beberapa bulan, memberinya makanan dan pakaian.

Bestari menghubungi keluarganya setelah dia melihat foto Arif ketika masih kecil melalui televisi.

Bahkan setelah sepuluh tahun berlalu, dia bilang dia langsung mengenali korban tsunami itu sebagai bocah yang tidur di warnetnya.

"Saya sangat terkejut - melihat foto seorang anak yang saya kenal baik. Saya menyimpan fotonya pada ponsel saya," katanya.

AN INDONESIAN couple who were reunited with their daughter 10 years after a tsunami snatched her from their arms claimed Tuesday to have found their son, who was also swept away in the disaster.

Jamaliah and her husband Septi Rangkuti had an emotional reunion Monday with the teenager they believe is their long-lost son, bringing their whole family together for the first time in 10 years.

Arif Pratama Rangkuti, now 17, was carried off with his younger sister when the devastating 2004 Indian Ocean tsunami slammed into Indonesia´s westernmost Aceh province, killing more than 170,000 people there and tens of thousands in other countries.

Arif´s sister Raudhatul Jannah was reunited with the parents in June after a relative spotted a girl in an Aceh village who bore a striking resemblance to her.

On Tuesday the couple said their son had now also been returned, thanks to this month´s huge media coverage of their "miracle" reunion with their daughter.

´It´s true, he´s our son. We´re now preparing to take him home,´ Rangkuti told AFP, explaining that the boy had lived for years as a street kid on the island of Sumatra.

Jamaliah, speaking in the town of Payakumbuh in West Sumatra province, wept as she clutched the teenager, who seemed shy and overwhelmed.

´I prayed every night, because inside I believed that my child was still alive,´ she told reporters.

´My husband has always been restless at home because of this. He would say that our son is still alive.´

The family were reunited at the home of a couple who found the boy one night asleep outside the Internet cafe they run in Payakumbuh.

The teenager has lived homeless for years, sleeping in outdoor markets and abandoned shops.

Lana Bestari and Windu Fajri let the boy sleep at their Internet cafe for several months, giving him food and clothes on his regular visits.

Bestari got in touch with the family after she saw a photograph of Arif as a child on television.

Even after ten years, she said she instantly recognised the tsunami victim as the boy who had slept at her cafe.

´I was shocked - there was a photo of a boy I recognised very well. I recorded his image on my smartphone,´ she said.