Luthfi Hasan Nyatakan Mundur dari Partai Keadilan Sejahtera
Lutfi Hasan Declare Resigns From the Partai Keadilan Sejahtera
Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Taswin Bahar
Translator : Dhelia Gani
 b.jpg)
Jakarta (B2B) - Setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Lutfhi Hasan Ishaaq sebagai tersangka dugaan suap impor daging, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini memilih mundur dari jabatannya untuk berkonsentrasi terhadap kasus hukum yang membelitnya saat ini.
"Saya menyampaikan melalui media ini, kepada kader dan Ketua Dewan Syuro PKS, saya mengajukan mundur," kata Luthfi usai diperiksa KPK, Kamis (31/1).
Dia pun menyerahkan proses pengunduran dirinya tersebut sesuai dengan aturan internal PKS. Dalam kesempatan itu, Luthfi menjelaskan alasan pengunduran dirinya dari jabatan Presiden PKS.
"Saya sedang menghadapi masalah yang tentunya membutuhkan waktu menjalani proses hukum hingga dibuktikan salah atau benar," jelasnya.
Akibat masalah itu, Luthfi menyatakan tak akan bisa menjalankan roda organisasi PKS.
Penetapan Luthfi sebagai tersangka diawali penggerebekan KPK, Selasa 29 Januari lalu. Dalam penggerebekan ini, KPK mengamankan tiga orang, salah satunya Ahmad Fathanah yang kedapatan membawa uang suap Rp1 miliar. Ahmad diduga orang dekat Luthfi. KPK yakin, ada hubungan antara Fathanah dan Luthfi.
Jakarta (B2B) - After the Corruption Eradication Commission (the KPK) set Lutfhi Hasan Ishaaq as suspects alleged bribery imported meats, president of the Partai Keadilan Sejahtera (PKS) is to resign from his position to concentrate on his legal case at the moment.
"I convey through this medium, the cadres and Shura Council Chairman PKS, I asked to resign," he said, stressing once questioned by KPK in Jakarta, Thursday (31/1).
He also submitted his resignation process in accordance with the internal rules of PKS. On that occasion, Lutfi explained the reason for his resignation from his position as President of the PKS.
"I am facing a problem that will require time undergoing the legal process to be proven right or wrong," he explained.
Due to the problem, Lutfi claimed could not run the organization PKS.
Determination of the alleged Lutfi the KPK raids started on Tuesday (29/1). In the raid, the KPK secured three people, one of whom Ahmad Fathanah caught carrying Rp1 billion bribe. Ahmad allegedly close to Lutfi. The Commission believes there is a relationship between Fathanah and Lutfi.