Ryamizard: Penanganan Bencana Alam jadi Prioritas TNI

Indonesian Defence Minister: Disaster Mitigation is Among TNI`s Top Priorities

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Ryamizard: Penanganan Bencana Alam jadi Prioritas TNI
Menhan Ryamizard Ryacudu dalam arahannya di Sespim Mabes TNI belum lama ini (Foto2: Puspen TNI)

Denpasar (B2B) - Para prajurit TNI diingatkan bahwa upaya penanganan bencana alam menjadi salah satu skala prioritas lembaga yang bertugas menjaga kedaulatan negara.

"Penanganan bencana alam menjadi skala prioritas tugas TNI," kata Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu usai memberikan arahan kepada ratusan prajurit TNI di Markas Komado Daerah Militer IX/Udayana di Denpasar, Jumat (26/12).

Menurut dia, tentara tidak hanya bertugas mengangkat senjata apabila ada perang namun juga membantu kemanusiaan seperti dalam bencana alam.

Bencana alam, kata dia, saat ini merupakan ancaman nyata yang tidak bisa diprediksi disamping ancaman lain di antaranya terorisme dan narkoba.

"Kita tentara ke depan bukan berperang saja tetapi bantu orang. Bisa dari Zipur dan Infantri," imbuhnya.

Untuk itu pihaknya juga merancang adanya penambahan anggaran untuk pengadaan alat-alat berat yang sewaktu-waktu digunakan untuk upaya penanganan bencana.

"Kami juga jajaki untuk air mineral bagaimana air yang tidak bagus bisa diolah dan diminum (dalam kondisi bencana)," katanya.

"Anggaran lalu dan sekarang itu sekitar Rp90 triliun, 40 persen di antaranya untuk gaji dan belanja pegawai, tinggal 50 persennya," ucapnya. (Ant)

Denpasar (B2B) - Indonesian Disaster Defense Minister Ryamizard Ryacudu stated that mitigation is among the key priorities of the Indonesian Defense Forces, known as TNI.

"Natural disaster mitigation handling is among the priorities of the TNI," he stated while addressing hundreds of military personnel at the headquarters of the Military Regional Command IX/Udayana here on Friday.

Military officers not only have the responsibility of taking up arms during a war but also offering humanitarian assistance to the victims of natural disasters.

In addition to the threats of terrorism and illicit drugs, natural disasters also pose an imminent threat, he pointed out.

He revealed that the TNI will increase budget allocation for the procurement of heavy equipment needed in case of natural disasters.

Water treatment equipment is also required for handling the post-natural disaster situation, he added.

"The current budget is around Rp90 trillion and 40 percent of it is used for salaries and paying personnels expenses. Thus, only 50 percent of it is left," he stated.