Kemenhub Perbaiki Infrastruktur 19 Destinasi Wisata Dukung Kemenpar

Indonesian Transportation Ministry Repair 19 Destination Facilities

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kemenhub Perbaiki Infrastruktur 19 Destinasi Wisata Dukung Kemenpar
Menhub Ignasius Jonan menjawab pertanyaan didampingi Menpar Arief Yahya (Foto: Setkab)

Jakarta (B2B) - Kementerian Perhubungan RI mengalokasikan anggaran Rp4,1 triliun, masing-masing Rp2,3 triliun untuk 2015 dan Rp1,8 triliun pada 2016 untuk pengembangan bandara, pelabuhan penyeberangan laut, dan juga pelabuhan laut, guna mendukung pencapaian target kunjungan wisatawan mancanegara (Wisman) sebanyak 10 juta orang tahun 2015 ini dan 12 juta orang pada 2016 mendatang.

"Sebagian untuk pembangunan fasilitas keselamatan jalan, jadi rambu dan sebagainya karena jalan nasional itu kewajiban pemasangan rambu dan sebagainya ada di Kementerian Perhubungan, bukan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” kata Menhub Ignasius Jonan kepada pers di kantor Kepresidenan di  Jakarta pada Kamis sore (15/10).

Menurutnya, meskipun Kementerian Pariwisata RI menargetkan 10 destinasi atau tujuan wisata prioritas, menurut Menhub, dalam dua tahun ini pihaknya terlibat dalam pembangunan 19 destinasi, yang sebelumnya namanya Kawasan Strategis Pengembangan Pariwisata Nasional.

“Ada Pulau Weh, Nias, lalu di Kepulauan Seribu, Kota-Sunda Kelapa, Bromo-Tengger, Natuna, Toba, Nongsa, Tanjung Kelayang, Gili Tramena di Pulau Lombok, lalu Danau Kalimutu di Ende, Komodo, Kuta-Sanur-Nusa Dua, Ijen Baluran itu di daerah Banyuwangi. Itu adalah pengembangan Bandara Blimbing Sari di Banyuwangi. Lalu Morotai, Raja Ampat, Sentarum di Kalimantan Utara, jadi ada pengembangan Bandara Tebelian dan Nanga Pinoh,” jelas Jonan.

Selain itu ada Toraja, lalu Tanjung Puting itu pengembangan Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kuala Pembuang, Rahadi Oesman, dan Haji Asan di Sampit, terus yang terakhir Wakatobi.

“Jadi dari Kemenhub, kami mendukung 10 plus 9, lainnya 2015 sampai 2016. Termasuk yang tadi dijelaskan juga yang Wakatobi, itu ada berapa Bandara Haluoleo, saya kira tahu Kendari, dan Matahora yang di Wakotobi,” papar Jonan.

Jakarta (B2B) - Indonesian Transportation Ministry has a budget of 4.1 trillion rupiahs, each 2.3 trillion rupiahs in 2015 and 1.8 trillion rupiahs for next year for the development of airports, ferry ports, and seaports to support the achievement target of foreign tourist arrivals as many as 10 million people this year and 12 million people in 2016, according to Indonesian minister.

"Also some of the funds intended for the development of road safety facilities, signs and so on, because the obligation of signs installation of national road is in the Ministry of Transportation,” Indonesian Transportation Minister Ignatius Jonan told reporters at the Presidential Office on Thursday (15/10).

According to him, the tourism ministry is is targeting 10 destinations or travel destination priority and the transportation ministry it had been involved in the construction of 19 destinations, which was previously namely as the Indonesian Tourism Development Strategic Area.

“There are Weh Island, Nias, Thousand Islands, the Sunda Kelapa City, Bromo-Tengger, Natuna, Toba, Nongsa, Tanjung Kelayang, Gili Tramena in Lombok Island, and Lake Kalimutu in Ende, Komodo, Kuta-Sanur-Nusa Dua, Ijen Baluran in Banyuwangi. Sari Blimbing airport development in Banyuwangi. Then Morotai, Raja Ampat, Sentarum in North Kalimantan, so there are Tebelian airpot development and Nanga Pinoh,” Jonan said.

Additionally there are Toraja, then Tanjung Puting the development of Iskandar Airport Pangkalan Bun, Kuala Pembuang, Rahadi Oesman, and Haji Asan in Sampit, then the latter is Wakatobi.

“So we support the 10 plus 9, the other by the year of 2015 until 2016. Including those described earlier as well, namely Wakatobi, that there are Haluoleo Airport, I guess you know Kendari, and Matahora in Wakotobi,” Jonan said.