Bulog Diharapkan Jokowi Kembali Jadi Badan Penyangga Pangan

President Widodo Wants Bulog Become the Agency for Food Buffer

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Bulog Diharapkan Jokowi Kembali Jadi Badan Penyangga Pangan
Foto: istimewa

Jakarta (B2B) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan Perum Bulog kembali menjadi badan penyangga pangan untuk mewujudkan kedaulatan pangan.

“Presiden menginginkan subsidi pupuk dan benih dihapus dan  dialihkan. Bulog yang mengatur harga eceran tertinggi untuk beras, jagung, kedele untuk  menjamin harga dan pasar bagi produksi petani,” kata Sekretaris Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Dr Aviliani, dalam keterangannya kepada  pers usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta.

Menurut Aviliani, agar mampu menjalankan fungsinya menjaga stabilitas harga kebutuhan sehari-hari, pemerintah akan memperkuat Bulog.

Selama ini Bulog hanya menjaga cadangan beras pemerintah serta menyalurkan beras untuk kelompok rumah tangga miskin (raskin).

Perum BULOG, kata Aviliani,  berguna untuk mengontrol harga pangan dan menjaga ketersediaan pangan di dalam negeri.

Aviliasi mengemukakan, Indonesia saat ini belum bisa menjadi pemimpin dalam mewujudkan ketahanan pangan di tingkat kawasan Asia-Pasifik karena selama ini masih tergantung pada impor pangan dan belum bisa menjadi negara peng-ekspor, seperti dilansir Sekretariat Kabinet RI.

Jakarta (B2B) - President Joko Widodo wants the Indonesian Logistics Agency, known as Bulog, become the agency for buffer of food to achieve food sovereignty over again.

“President Widodo wants that subsidized of fertilizer and seeds removed and diverted. Bulog who regulate the highest retail prices for rice, corn, and soybeans to ensure price and the market for the production of farmers”, General Secretary of the Indonesian Economists Association (ISEI), Dr. Aviliani told the press after met with President Widodo in here on Tuesday.

She added, to be able perform the functions to maintain price stability of daily necessities, the government will strengthen of Bulog. “Bulog, is useful to control food prices and maintain the
food availability in the country."

Aviliasi suggests, currently, Indonesia has not been able to become a leader in achieving food security in the Asia-Pacific level, as long as it is still dependent on food imports and cannot yet become exporting country.