Giant Sea Wall di Teluk Jakarta Diminati Konsorsium Swasta
Jakarta Provincial Govt: Private Companies Interested to Join in Gian Sea Wall Project
Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun Giant Sea Wall (GSW) sepanjang teluk Jakarta, sebagai gagasan mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Biaya pembangunan diperkirakan Rp200 triliun, yang bertujuan mengantisipasi bahaya rob sekaligus sebagai penyimpan air bersih.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Andi Baso Mappapoleonro mengatakan sejumlah konsorsium perusahaan swasta seperti perusahaan metalurgi asal Tiongkok dan perusahaan kontruksi dalam negeri tertarik bergabung dalam percepatan pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD).
"Targetnya belum begitu jelas, paling tidak 2024 sudah selesai, mereka konsorsium, konsultan sekaligus pemilik uang, mereka ingin gabung dalam percepatan NCICD, terutama tahap B, sedangkan bussines to bussines-nya diurus PT Jakarta Propertindo," kata Andi di Balaikota, Kamis (12/6).
Menurut Andi Baso, pengerjaan tahap B tersebut harus secepatnya dilaksanakan. Walaupun demikian, pihaknya belum bisa memastikan kapan pengerjaan tersebut akan dimulai.
"Kalau bisa sekarang deal, tahun depan sudah bisa mulai bangun, karena kalau dia mau ikut reklamasi 17 pulau (tahapan A), satu tahun maksimum mereka harus membangun, tahun depan paling lambat," ujarnya.
Pembangunan GWS tahap B tersebut bersamaan dengan koneksi jalan baru dari Bekasi ke Tangerang. Perencanaan akan mulai tahun 2014 dan ditargetkan pembangunan selesai pada tahun 2022, sedangkan pengembangan daerah perumahan akan berlanjut hingga 2030-2040.
Jakarta (B2B) - Jakarta Provincial Government to spent IDR200 trillion to build a Giant Sea Wall along the Jakarta bay. It is an idea of former Jakarta Governor Fauzi Bowo, which aims to anticipate tidal wave and serves as a water storage.
Head of Jakarta Development Planning Agency (Bappeda), Andi Baso Mappapoleonro disclosed the acceleration project of NCICD phase B is an outer sea dike construction integrated with land reclamation or part of Garuda Sea Wall.
"Our target is still blur, perhaps the project would be completed in 2024. They (companies) are consortium, consultant and money owner, they want to join in NCICD acceleration, especially phase B, while its business to business handled by PT Jakarta Propertindo," he told, at City Hall, Thursday (6/12).
According to Mappapoleonro, the project must be carried out soon. Nevertheless, his side has yet to ensure when it can be realized. "At least, there is a deal, thus we could begin the project next year, because the companies want to join in 17 islands (phase A). Maximally, they could already begin the project next year," he expressed.
Such project is done in conjunction with a new road connection project from Bekasi-Tangerang. It would be built this year and is targeted for completion in 2022, while the development of residential areas will continue until 2030-2040.