Netizen Indonesia Protes Iklan `Zombie` Grab setelah Sudutkan Ojek Pangkalan

Ride-hailing Firm Grab Pulls Gory Indonesia Ad

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Netizen Indonesia Protes Iklan `Zombie` Grab setelah Sudutkan Ojek Pangkalan
Foto: YouTube

PENYEDIA jasa transportasi online, Grab menarik iklan di Indonesia yang ditayangkan melalui promo berformat video, yang memperlihatkan seorang wanita dengan luka berlumur darah di wajahnya sehingga dikecam pengguna media sosial (netizen) karena dianggap melecehkan jasa ojek pangkalan.

Grab yang berbasis di Singapura sebagai penyedia ojek online di Asia Tenggara dan berencana memperluas jaringan pelayanannya di Indonesia yang berpenduduk padat.

Iklan, dirilis secara online sebagai bagian dari kampanye untuk menyoroti standar keselamatan Grab, menunjukkan wanita muda berlumuran darah di wajahnya, dengan sulih suara (dubbing) yang mengatakan dia akan mengambil "keputusan penting".

Dalam iklan yang diposting di akun YouTube Grab Indonesia tersebut, diceritakan sosok gadis berusia 20 tahun bernama yang dipandu narasi

Dalam video tersebut, sosok model yang semula terlihat manis, perlahan-lahan berubah menjadi seperti zombie dengan sejumlah bagian tubuh dan wajah terluka, dan diceritakan akan pulang ke rumah dari kampusnya dengan menumpang ojek.

Iklan tersebut memicu kontroversi lantaran sosok Dina yang tampil menyeramkan untuk sebuah iklan komersial, yang merujuk pada pilihan model iklan yang memutuskan untuk memesan ojek Grab ketimbang ojek pangkalan atau ojek konvensional.

Tapi ketika wanita itu menolak untuk memanfaatkan jasa ojek pangkalan, muncul aplikasi Grab di ponselnya dan luka di wajahnya kemudian berangsung menghilang.

Video promo berdurasi 45 detik berakhir ketika model berjalan menuju pengemudi ojek online yang bekerja untuk Grab.

Netizens terkejut dengan video tersebut, bagaimanapun, dan video ditarik pada Selasa malam. Video kontroversi tersebut kemudian diganti pada saluran YouTube Grab Indonesia, durasi 15 detik, tidak ada lagi darah.

Video sebelumnya kegusaran publik via Twitter, banyak yang menuding video tersebut lebih pantas untuk promo film zombie ketimbang sebagai kampanye keselamatan transportasi.

"Kenapa Anda membuat iklan menakutkan? Apakah untuk zombie atau jasa transportasi," kata @ Imanakbar08.

Pengguna @AroonP menambahkan: "Kampanye Grab untuk #ChooseSafety penuh dengan darah."

Mediko Azwar, direktur pemasaran untuk Grab Indonesia, mengatakan perusahaan berharap video akan memberi 'gagasan baru' seraya menambahkan: ". Kami mengakui bahwa video tersebut mengerikan mengganggu."

"Tujuan kami bukan untuk memicu kontroversi, tapi untuk mengingatkan konsekuensi tentang jasa transportasi yang tidak sesuai standar keselamatan," tambahnya dalam sebuah pernyataan.

Kontroversi tersebut mengemuka setelah Grab mengumumkan telah mendapat suntikan dana US$750 juta dari investor untuk memperluas layanan di Asia Tenggara, yang bertujuan meningkatkan kemampuan berkompetisi dengan Uber, kompetitor utama berbasis di AS.

Selain Indonesia - salah satu pasar utama Grab - jasa transportasi online juga beroperasi di Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand dan Vietnam.

Layanan transportasi online meliputi mobil pribadi, sepeda motor dan jasa taksi seperti dikutip AFP yang dilansir MailOnline.

RIDE-HAILING startup Grab has withdrawn an advertisement in Indonesia after the video's portrayal of a woman covered in blood sparked an online furore and drew comparisons with a zombie movie.

Singapore-based Grab is considered the leading ride-hailing platform in Southeast Asia and plans to expand its presence in densely-populated Indonesia.

The ad, released online as part of a campaign to highlight Grab's safety standards, shows the young woman becoming progressively blood-spattered as she walks down a street, with a voiceover saying she is about to make a "big decision".

By the time she reaches a group of motorbike taxi drivers -- a common form of transport in Indonesia's traffic-choked cities -- she is dripping with gore.

But when the woman refuses to use the drivers not working for Grab, the app appears on her phone and the blood disappears.

The 45-second ad ends with her walking towards a motorbike taxi driven by a man working for Grab.

Netizens were shocked at the graphic ad, however, and the video was pulled late Tuesday. It was replaced on Grab Indonesia's YouTube channel with a 15-second, blood-free clip.

The original sparked a storm on Twitter, with many saying it looked more like a trailer for a zombie movie than part of a safety campaign.

"Why are you making a scary ad? Is it for zombies or for a service," said @Imanakbar08.

User @AroonP added: "So Grab campaigns for #ChooseSafety with an ad full of blood."

Mediko Azwar, marketing director for Grab Indonesia, said the firm had hoped the video would be "thought-provoking" but added: "We acknowledge that the graphics may have been grim and disturbing."

"Our intention was not to shock, but to reinforce the consequences of accepting lower safety standards," he added in a statement.

The controversy over the video came as the firm announced it had raised $750 million from investors to expand in burgeoning Southeast Asian markets, where it aims to build its lead over US-based rival Uber.

In addition to Indonesia -- one of Grab's key markets -- the firm also operates in Singapore, the Philippines, Malaysia, Thailand and Vietnam.

Its core product platform includes private cars, motorbikes and taxi-hailing services.