Jenderal Moeldoko Perintahkan Eliminasi Ego Sektoral Komunitas Intelijen TNI

Indonesian Military Commander Ordered Elimination Sectoral Ego of Intelligence Community

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Jenderal Moeldoko Perintahkan Eliminasi Ego Sektoral Komunitas Intelijen TNI
Panglima TNI Jenderal Moeldoko didampingi Kasum TNI Marsdya TNI Dede Rusamsi, Wakasad Letjen TNI M Munir, Wakasal Laksdya TNI Widodo, Wakasau Marsdya TNI Bagus Puruhito, Irjen TNI Letjen TNI Syafril Mahyudin, Dansesko TNI Letjen TNI Sony Wijaya. (Foto2: P

Jakarta (B2B) - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memerintahkan Komandan Satuan Induk Badan Intelijen Strategis (Dansatinduk Bais) TNI untuk mengembangkan Manajemen dan Analisis Intelijen TNI, yang sejalan dengan short cut dan Sapta Cipta Pokok-Pokok Kebijakan Panglima TNI.

"Tujuannya, penguatan intelijen TNI, optimalisasi interoperability TNI termasuk interoperability satuan intelijen di jajaran TNI, dan mengeliminasi ego sektoral pada komunitas Intelijen TNI," kata Jenderal TNI Moeldoko pada pembukaan Sekolah Manajemen dan Analisis Intelijen TNI Angkatan II Tahun 2015, di Aula Gatot Subroto Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Senin (20/4).

Panglima TNI juga menekankan kepada Sekolah Manajemen dan Analisis Intelijen TNI dan seluruh perwira siswa, untuk mengarahkan segenap pemikiran pada upaya membangun arsitektur intelijen TNI yang baru.   Langkah awal pada aspek manajemen adalah hilangkan dikotomi dengan adanya nama intelijen strategis, intelijen taktis dan intelijen teritorial, karena dikotomi tersebut telah menjadikan intelijen TNI terkotak-kotak, yang berdampak pada tumbuhnya ego sektoral dan melemahkan kemampuan intelijen TNI.

“Manajemen harus mampu menata potensi intelijen TNI dari seluruh matra menjadi kekuatan utuh, dengan menata kedudukannya sesuai arah kepentingan," kata Jenderal Moeldoko.
 
Sementara pada aspek analisis, intelijen TNI tidak boleh membatasi hanya pada dimensi pengamanan dan sektoral, tetapi lebih luas pada sektor ideologi, politik, sosial budaya ekonomi, perdagangan, perbankan dan sektor lainnya yang bersifat nasional dan internasional.

Sekolah Manajemen dan Analisis Intelijen TNI Angkatan II Tahun 2015, diikuti oleh 33 peserta terdiri dari TNI Angkatan Darat 28 orang, TNI Angkatan Laut dua orang dan TNI Angkatan Udara tiga orang.

Jakarta (B2B) - Indonesian Military Commander, Army Gen. Moeldoko ordered Strategic Intelligence Agency, known as the Bais, to develop management, and analysis of military intelligence in line with the short-cut and seven orders of TNI Commander.

"The goal is the strengthening of military intelligence, optimization of military interoperability includes interoperability of military intelligence units, and eliminate the ego sectoral military intelligence community," Gen. Moeldoko said while opened the Education Management and Intelligence Analysis secondly in 2015 at Cilangkap TNI HQ, East Jakarta on Monday (4/20).

TNI Commander officer to emphasize to the students to try to build a new military intelligence architecture. The initial step is to eliminate the dichotomy of intelligence as a strategic, tactical intelligence and territorial intelligence, as it makes the fragmented military intelligence, which have an impact on the growth of sectoral ego, and weaken the ability of the military intelligence.

"The potential of the military intelligence of the entire military force must be laid out in the interests of the state," Gen. Moeldoko said.

He added, while the aspects of the analysis, TNI intelligence not only on the security dimension, but wider at the ideological, political, social, cultural, economic, trade, banking and other sectors that are nationally and internationally.

TNI intelligence analysis education in 2015 was followed by 33 participants that 28 army officers, two officers of the Navy, three officers of Air Force.