TNI-Polri Kerahkan 24.815 Personel di Jakarta, Amankan Pelantikan Presiden

Indonesian Presidential Inauguration, 24,815 TNI/Police Personnel Deployed in Jakarta

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


TNI-Polri Kerahkan 24.815 Personel di Jakarta, Amankan Pelantikan Presiden
Foto: viva.co.id

Jakarta (B2B) - Sebanyak 24.815 personel TNI/Polri diturunkan untuk mengamankan ibu kota selama pelaksanaan prosesi pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Husuf Kalla pada 20 Oktober mendatang.

Selain mengamankan Gedung MPR/DPR/DPD di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, aparat keamanan juga berjaga-jaga di kawasan Istana Negara, jalan-jalan protokol kantor kementerian, sentra ekonomi dan sejumlah objek vital lainnya.

Pangdam Jaya, Mayjen Agus Sutomo mengatakan, pihaknya akan membantu aparat kepolisian untuk melakukan pengamanan di ibu kota. Pengamanan ini difokuskan saat menjelang dan pasca pelantikan presiden dan wakil presiden. Kodam Jaya sendiri mengerahkan sebanyak 170 Satuan Setingkat Kompi(SSK) atau 16.000 personel. Dari jumlah ini, yang menjadi pasukan inti hanya sekitar 4.200 personel.

"Dalam pelaksanaan pengamanan ini kita menggunakan dua macam, yakni objek sasaran VVIP dan VIP dan berkaitan dengan kamtibmas," kata Agus, belum lama ini.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Unggung Cahyono menambahkan, berkaitan dengan adanya keinginan dari masyarakat yang akan melakukan aksi unjuk rasa, pihaknya memberikan kebebasan. Namun dengan catatan aksi unjuk rasa itu resmi, ada izin terlebih dulu pada kepolisian. Selain itu, mereka juga harus tertib dan tidak anarkis saat berunjuk rasa.

"Kami dari Polda Metro Jaya sampai saat ini masih menggelar rangkaian operasi Mantab Brata Jaya 2014 yang dibantu dari Mabes Polri dan Kodam Jaya," tegas Unggung.

Unggung menjelaskan, seluruh personel kepolisian yang bertugas melakukan pengamanan, tidak akan dibekali senjata api. Sebagaimana mengacu dalam peraturan kamtibmas, polisi hanya bertindak sebagai pengamanan. Petugas hanya dibekali gas airmata dan water canon.

Jakarta (B2B) - Jakarta Army Commander, Major General Agus Utomo stated that around 24,815 military and police personnel will be deployed to guard the Jakarta capital city during the inauguration process of Joko Widodo and Jusuf Kalla as President and Vice President on upcoming October 20.

Besides guarding MPR/DPR/DPD building on Jalan Gatot Subroto, Central Jakarta, those personnel will also standby around the State Palace, protocol streets where ministry offices located, economic centers, and other vital objects.

He said that his party will help the police to guard the capital city. From Kodam Jaya alone, as many as 16,000 personnel will be deployed. From that amount, the core team is just 4,200 personnel.

“In this activity, we use two types of guard, namely VVIP and VIP target object and the one related to society security and order (kamtibmas),” he stated, recently.

Meanwhile, Jakarta City Police Inspector General Unggung Cahyono added that his party gives freedom to the citizens who want to hold demonstration during president inauguration. However, the action must get permit first from the police. Moreover, the protesters must also discipline and do no anarchy in their action.

“We are from the Jakarta Police, still hold Mantab Brata Jaya 2014 operation which assisted by Indonesian Police Headquarter and Jakarta military command,” he said.

According to Cahyono, all on guard policemen are not equipped with gun fire because they only act as guarding officers. However, they will be equipped with teargas and water cannon.