Warga Jakarta Diimbau Waspadai Cuaca Panas

Jakarta Residents Asks Hot Weather Condition is Potentially Causing Fire

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Warga Jakarta Diimbau Waspadai Cuaca Panas
Foto: boston.com

Jakarta (B2B) - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta mengimbau warga Jakarta meningkatkan kewaspadaannya terkait suhu yang sangat terik beberapa pekan terakhir ini. Cuaca panas berpotensi memicu kebakaran.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar PB) DKI Jakarta, Subejo mengatakan, kondisi cuaca panas ini berpotensi cukup besar terjadi kebakaran, dibanding musim hujan.

"Ya jelas musim panas pengaruhnya sangat besar terhadap bahaya kebakaran, dibanding musim hujan. Pas musim panas, orang buang puntung rokok sembarangan saja bisa terbakar," kata Subejo di Balai Kota, Senin (14/4).

Untuk itulah, mantan Kasudin Damkar PB Jakarta Selatan ini meminta, masyarakat agar lebih aktif lagi mencegah terjadinya kebakaran di lingkungannya masing-masing, termasuk di permukiman padat penduduk yang sebagian besar terdiri dari bangunan semi permanen mudah terbakar.

Selain itu, kata Subejo, pihaknya juga makin gencar melakukan penyuluhan terkait bahaya kebakaran dan penanggulangannya secara dini.

"Ada peningkatan kemampuan masyarakat. Frekuensi kebakaran yang terjadi di DKI Jakarta mengalami penurunan. Saat ini warga semakin peduli dengan pencegahan dan penanggulangan kebakaran," ujarnya.

Di sisi lain, Subejo mengungkapkan, Jakarta Barat menjadi ‘penyumbang’ kejadian kebakaran terbanyak di Jakarta. Hal itu menurutnya karena di wilayah tersebut banyak kawasan yang padat penduduk dan perumahan.

Jakarta (B2B) - Jakarta Dept. of Fire and Disasters warned due to high temperature in this recent weeks, Jakarta residents are asked to raise their awareness. Hot weather condition is potentially causing fire.

Jakarta Head Dept. of Fire and Disaster Handling, Subejo, said that compared to rainy season, summer has huge potential in causing fire.

"If there is someone thrown cigarette but carelessly, it will easily create fire," Subejo said at City Hall, Monday (4/14).

Considering this matter, Subejo asked the people to be more active preventing fire in each environment, including in dense populated area which mostly consists of semi-permanent buildings that easily burnt.

"Our agency had socialized how to threat fire and its early prevention. Residents ability increase well. It can be shown from lower fire disaster case in the city," he added.

In the other sides, Subejo explained, West Jakarta is the biggest number of fire disaster in Jakarta due to its dense populated area condition.

The most prone area in West Jakarta is Tambora Urban Village. The fire case in Tambora is continuously happen. There are many two-floors houses; the first floor wall is permanent, while the second floor is made from plywood or board wall. Those houses are untidy close to another.

"60 percent of fire cases were caused by electrical shorting. It could appear from broken electronic goods such as water dispenser, AC, television, etc," he stated.

Fire fighter often has difficulty extinguishing fire in dense populated area due to narrow road access.