Kanker Kulit, Kenali Cirinya dan Ini Kiat Pencegahan

Jakarta`s Bunda Hospital Dissemination of Skin Cancer Awareness

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Kanker Kulit, Kenali Cirinya dan Ini Kiat Pencegahan
Dokter spesialis kulit dan kelamin RSU Bunda Jakarta, dr Rachel Djuanda (kiri) dan dokter spesialis bedah onkologi dr Afrimal Syafaruddin (Foto: B2B/Mya)

Jakarta (B2B) - Tahi lalat yang tumbuh pada wajah dan kulit manusia harus diwaspadai karena dapat berkembang menjadi kanker kulit, salah satu cirinya adalah tahi lalat yang ditumbuhi rambut kemudian rontok dan berdarah.

"Gejala itu secara medis disebut lesi prakanker, apabila muncul salah satu ciri tahi lalat yang dicurigai sebagai kanker maka segera periksakan ke dokter, dan untuk memastikan kanker kulit atau bukan dapat dilakukan melalui biopsi," kata dokter spesialis bedah onkologi RSU Bunda Jakarta, Afrimal Syafaruddin pada Media Gathering: Skin Cancer Awareness di Jakarta pada Jumat (15/1).

Dia mengakui banyak orang Indonesia yang belum peduli pada kanker kulit padahal kita bermukim di daerah tropis yang banyak terkena paparan sinar matahari rentan terjangkit kanker sel basal dan skuamosa. Sebagian besar kanker berkembang di area yang terpapar matahari seperti wajah, telinga, leher, dan punggung tangan.

Menurutnya, kanker sel basar cenderung tumbuh perlahan-lahan dan jarang menyebar ke bagian lain dari tubuh. Walaupun jarang, kanker sel skuamosa lebih mungkin untuk tumbuh ke lapisan kulit yang lebih dalan dan menyebar.

"Penyebab munculnya kanker kulit adalah faktor endogen dan entogen yang disebabkan oleh faktor eksternal seperti radiasi ultraviolet, radiasi ion, virus, efek luka bakar, hypertherma, reduksi ozon, dan pengaruh faktor imun," kata Afrimal.

Dia memberi tip pencegahan kanker kulit dengan mengurangi terpapar sinar matahari pada pukul 10:00 hingga 16:00, memakai sunblock, mengenakan kacamata hitam yang besar, memakai masker, dan deteksi dini.

Tahi Lalat Berbahaya
Dokter spesialis kulit dan kelamin RSU Bunda Jakarta, Rachel Djuanda menyebutkan ciri-ciri tahi lalat yang berbahaya yang dikenal sebagai rumus A, B, C, dan D: Asymmetric, Border, Colour, dan Diameter.

"Kalau tahi lalat yang tidak berbahaya bentuknya  bulat, dan yang perlu dicurigai sebagai kanker kulit maka bentuknya asimetris," kata Rachel.

Sementara border merupakan batas tahi lalat, untuk tahi lalat normal memiliki batas yang tegas dan yang berpotensi kanker bentuknya seperti bercak atau tanpa batas yang tegas.

Dari faktor warna, tahi lalat berpotensi kanker apabila berwarna hitam dan kecoklatan, dan diameter tahi lalat yang tidak berbahaya berukuran kecil.

Jakarta (B2B) - The moles on the face and skin must be wary, because it can develop into skin cancer, with the main characteristic there was hair on a mole then fall and bleed, according to Indonesian specialist oncology.

"The symptoms are medically referred to precancerous lesions, if there is one characteristic that is suspected of being cancer so immediately consult a physician, to make sure it can be done through a biopsy," says specialist oncology of Jakarta's Bunda Hospital, Afrimal Syafaruddin on Media Gathering: Skin Cancer Awareness here on Friday (15/1).

He acknowledged many Indonesian people who do not care about skin cancer, while we live in the tropics are exposed to the sun all day so susceptible infected basal and squamous cell. Most cancers develop on sun-exposed areas like the face, ears, neck, and back of the hand.

According to him, basal cell cancer tend to grow slowly and rarely spread to other parts of the body. Nevertheless squamous cell cancer more likely to grow in the deeper layers of skin and growing spread.

"The cause of skin cancer is endogenous factors such as ultraviolet radiation, ionizing radiation, viruses, effects of burns, hypertherma, ozone reduction, and immune factor," Mr Syafaruddin said.

He gives tips to prevent skin cancer by reducing exposure to the sun at 10:00 am until 04:00 pm, using sunscreen, wearing sunglasses, wearing a mask, and early detection.

Dangerous Mole
Dermatologist and sex in Jakarta's Bunda Hospital, Rachel Juanda mentioned traits dangerous moles known as the formula A, B, C, and D: Asymmetric, Border, Color, and Diameter.

"Moles which are harmless shaped like circular, and an asymmetrical have to watch out," said Rachel.

She added, while the border is the boundary of moles, which which potentially cancer forms such as patches or without a clear boundary.

According to her of the color factor, potentially cancerous mole color is black and brown, and the diameter of the mole safe its small size.