Giwo Rubianto: Lindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan

Giwo Rubianto, Candidate for Chairman of the Indonesian Women`s Congress

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Giwo Rubianto: Lindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan
Hj Giwo Rubianto Wiyogo (kiri) bersama mantan Ketua Umum Kowani periode 1978-1988, Ny A Sulasikin Moerpratomo. HJ Giwo Rubianto sebagai Ketua KPAI menyambut Putri Anne dari Inggris dan bersama mantan Presiden Megawati Soekarnoputri (insert) Foto2: B2B/Mya

Jakarta (B2B) - Mantan Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Hj Giwo Rubianto Wiyogo mengaku prihatin terhadap meningkatnya aksi kekerasan terhadap perempuan dan anak, seperti dilansir oleh Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) yang meningkat menjadi 279.760 kasus pada 2014 dari 216.156 kasus pada 2013.

"Data yang dilansir Komnas Perempuan tersebut sangat memprihatinkan. Tahun 2013 tercatat 216.156 kasus, dan tahun ini meningkat menjadi 279.760 kasus. Perlindungan terhadap perempuan dan anak harus dilakukan secara sistemik dengan melibatkan semua pihak," kata calon ketua umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) periode 2014-2019 kepada pers di Jakarta, Rabu.

Ketua Gerakan Wanita Sejahtera (GWS) ini mengingatkan kiat untuk menghindari kekerasan maka perempuan harus berani ´menggertak´ bahwa melakukan kekerasan terhadap perempuan dapat dikenakan sanksi hukum, sehingga kaum pria tidak berani melakukan kekerasan.

Kongres Kowani ke-24
Terkait Kongres Kowani ke-24, muncul tiga nama kandidat ketua umum periode 2014-2019. Mereka adalah Chaeletty Choesyna Taulu mewakili Wanita Pelopor Penerus Kemerdekaan bangsa Indonesia (Wanita PPKBI), Giwo Rubianto mewakili Gerakan Wanita Sejahtera (GWS) dan Dewi Motik Pramono mewakili Wanita Pembangunan Indonesia (WPI).

Sebelumnya diberitakan, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak era Kabinet Pembangunan VI Siti Aminah Sugandhi atau Mien Sugandhi mengatakan Kowani harus bisa menjadi ´ibu bangsa´ untuk menyelamatkan kehidupan bangsa.

Kendati begitu, Mien Sugandhi yang juga mantan Ketua Umum Kowani 1988-1993 menyesalkan Kowani saat ini tidak melaksanakan fungsi sebagaimana mestinya, karena gaungnya tidak lagi terdengar di kancah nasional maupun internasional.

"Kalau dulu, Kowani itu terkenal disegani Perserikatan Bangsa-Bangsa. Saya bahkan berbicara di markas besar PBB," ungkap Mien Sugandhi, yang juga mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan di era Presiden Soeharto.

Mien meminta Ketua Kowani periode 2014-2019 haruslah perempuan yang muda, bersih, dan menguasai permasalahan yang ada di organisasi itu.

"Saya menilai Ibu Giwo Rubianto pantas menjadi Ketua Umum Kowani, karena memilki banyak pengalaman di berbagai organisasi," ungkap Mien Sugandhi seperti dilansir Antara.

Menyikapi restu dari Mien Sugandhi sebagai sesepuh Kowani, Giwo Rubianto menyatakan terima kasih atas dukungan tersebut. "Semoga saya dapat mengemban amanat tersebut untuk mengembalikan fungsi Kowani sebagaimana mestinya."

Jakarta (B2B) - Former Chairman of the Indonesian Child Protection Commission, Hj Giwo Rubianto Wiyogo admitted concern on the rising violence against women and children, as reported by the National Commission on Violence to Women, which increased to 279,760 cases in 2014, and 216,156 cases in 2013.

"The data reported was very apprehensive. In 2013 recorded 216,156 cases, and this year increased to 279,760 cases. The protection of women and children must be systemicallyby involving all parties," said candidate for chairman of the Indonesian Women´s Congress from 2014 to 2019, told reporters in Jakarta on Wednesday.

Chairman of the Indonesian Prosperous Women´s Movement reminded to avoid violence, the woman should dare to ´bluffing´ that violence against women can be worn legal sanctions.

Working Meeting 24th Indonesian Women´s Congress
Related to working meeting 24th Indonesian Women´s Congress, was emerged three candidates chairman for the period of 2014-2019. They are Chaeletty Choesyna Taulu represent Women Pioneers Successor Indonesian Independence, Hj Giwo Rubianto MPd represent the Prosperous Women´s Movement, and Dewi Motik Pramono represent Women Development Indonesia (WPI).

Previously reported, the former Minister of Women´s Empowerment and Child Protection the Soeharto regime, Siti Aminah Sugandhi or Mien Sugandhi said Kowani must be the mother of the nation to save the life of the nation.

Previously reported, the former Minister of Women´s Empowerment and Child Protection the Soeharto regime, Siti Aminah Sugandhi or Mien Sugandhi said Kowani must be the mother of the nation to save the life of the nation.

Despite that, Mien Sugandhi who also a former Chairman of the Indonesian Women´s Congress 1988-1993, deplored that the Indonesian Women´s Congress is currently does not function optimally, and no longer respected women´s organizations in Indonesia and overseas.

"In the past well respected by the United Nations. I was talked at the United Nations headquarters," said Mien Sugandhi.

Mrs. Sugandhi ask chairman of of the period 2014-2019 should be younger generation, clean, and care for the nation´s problems.

"I assess Mrs. Giwo Rubianto deserve to be the chairman, as experienced in various organizations," said Mrs Mien Sugandhi as quoted by Antara news agency.

Responding to approval of Mien Sugandhi as elders organization, Giwo Rubianto expressed thanks for her support.

Responded to approval of Mien Sugandhi as elders of organization, Giwo Rubianto expressed thanks for her support. "We wish I can carry the mandate to restore the function of the Indonesian Women´s Congress as it should."