Jokowi: "Tenggelamkan Saja Kapal-kapal Asing itu, Jangan Cuma Ditangkap"
"Sink Their Vessel, Not Just Put Them in Detention, or Our Marine Resources Will Finish," Indonesia`s Widodo Says
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) Presiden RI Joko Widodo mengaku sudah memerintahkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti untuk menenggelamkan kapal-kapal asing yang mencari ikan di perairan Indonesia. Langkah tersebut untuk memberi efek jera demi menyelamatkan kekayaan laut Indonesia.
“Tenggelamkan saja kapal-kapal asing itu, jangan cuma ditangkap. Kalau tidak ditenggelamkan sumber daya laut kita habis,” kata Presiden Jokowi saat memberi pembekalan kepada Peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan ke-51 dan ke-52 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) 2014 di Istana Negara, Jakarta pada Selasa (18/11).
Menteri Susi Pudjiastuti melapor ke Presiden Jokowi sepulang dari meninjau tiga kapal asing yang ditangkap mencuri ikan di perairan Berau, Kalimantan Timur, Senin (17/11).
Kepada peserta pendidikan Lemhanas 2014, Presiden Jokowi mengisahkan keprihatinannya ketika melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Barat menemukan cold storage milik nelayan yang kosong karena tidak ada pasokan ikan akibat diambil orang asing, seperti dilansir setkab.go.id.
“Sama halnya kita negara agraris, negara pertanian tapi semua komoditas pertanian impor, mulai dari kedelai, beras, buah, sayur sampai garam,” kata Presiden Jokowi.
Presiden kemudian mengisahkan pertemuannya dengan Presiden Vietnam Truog Tan Sang. “Stok beras saya masih banyak kapan mau dibeli,” kata Presiden Jokowi menirukan tawaran Presiden Truog Tan Sang.
Pengelaman itu, kata Presiden, makin memperteguh tekadnya untuk mewujudkan Indonesia swasembada pangan. “Saya beri target kepada Menteri Pertanian ( Andi Amran Sulaiman) 3-4 tahun Indonesia harus swasembada . Saya nggak mau tahu. Jadi menteri tidak ditarget kok enak,” kata Presiden Jokowi.
Hadir dalam kesempatan itu antara lain Menko Polhukam, Menko Tedjo Edhy Purdijanto, Perkenomian Sofyan Jalil, Mensesneg Pratikno, Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Panglima TNI Jendral Moeldoko, Kapolri Jendral Sutarman, dan Gubernur Lemhanas Budi S. Soepandji.
Jakarta (B2B) - Indonesian President Joko Widodo has instructed to the Minister of Maritime and Fishery Susi Pudjiastuti to sink foreign ships that illegally fishing in Indonesian territory. It is a sanction believe to cause deterrent effect on them, in order to save Indonesian marine resources.
“Sink their vessel, not just put them in detention, or our marine resources would finish,” Widodo said while gave a briefing to participants of The 51th and 52nd Regular Education Program Of National Security Agency, better known Lemhanas in here on Tuesday (11/18).
A day before, Monday (17/11), Minister Susi Pudjiastuti reports to President Widodo after her field trips to have detained three foreign ships that steal our fish in the waters of Berau in East Kalimantan.
President Widodo expressed his concern on our fisherman in West Sulawesi as he found their cold storage empty because of no stocks available.
“Just as our country is an agricultural one, but almost all agricultural commodities such as soy, rice, fruit, vegetables and salt are imports”, says President Jokowi.
In addition, he tells about a meeting with President of Vietnam Truog Tan Sang. “Our rice stock is still abundant. When do you want to buy it”, says President Jokowi as imitating President Truog Tan Sang.
President Jokowi says that the experience reinforce his determination to realize Indonesia food self-sufficiency. “I give Minister of Agriculture Andi Amran Sulaiman target to bring Indonesia to food self-sufficiency in three to four years. I take no excuse. Furthermore, a Minister should have target”, says President Jokowi.
Also attended the event, Coordinating Minister of Politics Law and Security Tedjo Edhy Purdijanto, Coordinating Minister of Economy Sofyan Jalil, State Secretary Pratikno, Cabinet Secretary Andi Widjajanto, Commander of Indonesian Army General Moeldoko, Commander of Indonesian Police General Sutarman, and Governor of Lemhanas Budi S. Soepandji.