Cheng Ho ke Indonesia, Jalur Pelayarannya jadi Destinasi Wisata Bahari

Indonesian Senior Minister Inaugurates Cheng Ho Maritime Sea Route

Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Cheng Ho ke Indonesia, Jalur Pelayarannya jadi Destinasi Wisata Bahari
Laksamana Cheng Ho (Foto: republika.co.id)

Batam (B2B) - Destinasi wisata bahari yang dinamai Jalur Samudera Cheng Ho: Pelayaran Nusantara yang tersebar pada 10 daerah di Indonesia mulai dari Batam, Aceh, Palembang, Bangka Belitong, DKI Jakarta, Semarang, Cirebon, Surabaya, dan Bali diresmikan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.

Peresmian Jalur Samudra Cheng Ho itu dilakukan di Batam Kepulauan Riau, Sabtu, sebagai salah satu daerah yang dilayari kapal Laksamana Muslim itu.

Menteri Koordinator Maritim Indroyono Soesilo di Batam Kepulauan Riau, Sabtu, mengatakan optimistis pembukaan tujuan wisata baru Jalur Samudra Cheng Ho mampu mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia, terutama wisman dari Tiongkok.

"Ini menjadi modal penting terutama menarik wisatawan asal China. Wisatawan China menghormati akar dan jejak budaya, ini menjadi peluang Indonesia dengan Jalur Samudra Cheng Ho," kata Menteri.

Dari 10 daerah yang masuk dalam destinasi wisata Cheng Ho, Batam dipilih sebagai tempat peluncuran karena menurut Menteri kota itu memiliki peranan strategis promosi wisata Indonesia.

Menteri menyebutkan nusantara menjadi tempat penting bagi pedagang Tiongkok. Kehadiran pedagang Tiongkok di Indonesia pun memberikan pengaruh besar dalam budaya.

"Persilangan budaya Tiongkok memberikan kontribusi bagi khasanah budaya Indonesia," kata dia.

Dan itu terlihat dari motif batik, kuliner, tari seni pertunjukan, arsitektur, fashion dan lainnya.

Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo mengatakan keberadaan destinasi wisata Jalur Pelayaran Cheng Ho diharapkan dapat mendongkrak wisatawan mancanegara yang datang ke kota itu.

"Ini menjadi strategi untuk mempercantik kawasan ini. Akan menjadi daya tarik baru, terutama untuk menyerap wisman asal Tiongkok ke Batam dan daerah lain di Kepri," kata Wakil Gubernur.

Di Batam, wisata pelayaran Cheng Ho akan ditempatkan di Golden City Bengkong. (Ant)

Batam, Riau Islands (B2B) - Indonesian Coordinating Minister for Maritime and Environmental Affairs, Indroyono Soesilo attended a ceremony held for naming a maritime tourism destination on Saturday.

The destination called "The Cheng Ho Sea Route: Archipelagic Sailing," route will cover Batam, Aceh, Palembang, Bangka Belitung, Jakarta, Semarang, Cirebon, Surabaya and Bali.

It is expected to lure more foreign tourists, particularly from China, the minister pointed out.

"This is an important asset, particularly for attracting tourists from China. The Chinese respect their ancestors and their cultural heritage," he stated.

Chinese traders consider "Nusantara" (Archipelago or now Indonesia) very important and have significantly influenced Indonesian culture.

The cultural influences are reflected, among other things in Indonesias batik designs, cuisine, dance forms, architecture, and fashion, he pointed out.

The Deputy Governor of Batam, Soerya Respationo, also expressed the hope that more Chinese tourists will visit Batam and other tourist destinations in Riau Islands Province.

"This has helped beautify the area. It is a new attraction for drawing Chinese tourists to Batam and to other areas in Riau Islands," the deputy governor said.

In Batam, the Cheng Ho sailing ship monument is located in the Bengkok Golden City.