Pemberitaan Media Asing Dikritik Presiden SBY

Indonesian President Has Criticized Foreign Media

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Pemberitaan Media Asing Dikritik Presiden SBY
Presiden SBY (Foto: demokrat.or.id)

Jakarta (B2B) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengkritik media asing yang terkadang tidak fair dalam pemberitaan terkait Indonesia karena hanya memberitakan berita-berita yang buruk saja.

Presiden di hadapan wartawan saat berada di teras depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, mengatakan hal itu setelah mempelajari dan mencermati pemberitaan media asing.

"Saya kadang-kadang melihat TV-TV internasional itu ada yang diwartakan negeri kita ini hanya yang buruk-buruknya saja. Padahal maunya kita kalau yang baik ya juga diwartakan."

"Yang buruk juga silakan diwartakan sebagai cambuk bagi kita. Yang paling baik memang pers harus tetap kritis, TV juga gitu, tapi tetap fair and balance (adil dan berimbang)," kata Presiden.

Presiden mengaku, dirinya selama ini selalu mencermati dan mempelajari sejumlah pemberitaan tentang Indonesia dari televisi asing.

"Paling cepat jam 12 malam baru istirahat karena saya review semua apakah itu CNN, BBC, Skynews, Euronews, CNBC, Aljazeera, Channel News Asia, Bloomberg, kemudian terutama itulah sehingga saya bisa membanding-bandingkan mana TV internasional yang fair (adil) dan balance (seimbang) terhadap pemberitaan di dunia termasuk terhadap pemberitaan di indonesia," katanya.

Jakarta (B2B) - President Susilo Bambang Yudhoyono has criticized the foreign media for occasionally resorting to unfair reporting about Indonesia, by focusing solely on bad news.

"I sometimes notice that international television stations only report bad things about our country. Meanwhile, we want them to report good news, too. The bad ones should also be reported as a reminder for us. The best thing is that the press should stay critical and also the TV stations. It should still be fair and balanced," the president stated here on Tuesday.

The head of state claimed that he has been monitoring and studying news reports about Indonesia on foreign television stations.

"I take rest at 12 midnight at the earliest because I review them all, whether it is CNN, BBC, Skynews, Euronews, CNBC, Aljazeera, Channel News Asia, or Bloomberg, mainly those TV stations; so that I can compare which international TV stations are fair and balanced while reporting about the world, including about Indonesia," he added.