Fuad Bawazier Didesak Hengkang ke Partai Lain karena Tolak Win-HT
Fuad Bawazier Asked Out of Hanura after Refused Win-HT
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Fuad Bawazier, Ketua DPP Partai Hati Nurani Rakyat didesak untuk hengkang dari Hanura lantaran kerap mengritik pencalonan Wiranto - Hary Tanoesoedibjo (Win-HT) sebagai calon presiden dan wakil presiden dari partai tersebut.
Desakan tersebut dilontarkan oleh Ketua Umum Pemuda Hanura, Wishnu Dewanto kepada Fuad Bawazier karena kerap melakukan protes terhadap pencalonan Win-HT, yang sudah disepakati oleh mayoritas pengurus partai melalui mekanisme organisasi.
"Seluruh pengurus dan kader partai wajib mendukung dan mensukseskan. Kalau tidak sepakat sebaiknya tidak menggembosi melalui pernyataan yang kontraproduktif," kata Wishnu Dewanto di Jakarta, Selasa (31/12).
Sebelumnya diberitakan, Fuad Bawazier mengritik pencalonan Win-HT sebagai calon presiden dan wakil presiden dari Hanura sebagai tindakan naif, tidak masuk akal dan omong kosong.
"Deklarasi itu naif, enggak logis. Tapi kalau buat menyenangkan diri sendiri sih ya enggak apa-apa, karena saya tidak melihat peluang Win-HT untuk menang," kata Fuad di Jakarta, Minggu (29/12).
Fuad menambahkan, keputusan menetapkan Win-HT merupakan hal baru dan tidak lazim, karena Hanura partai kecil sementara syarat pencalonan presiden dan wakil presiden minimal 20 persen suara nasional. "Harus koalisi dengan partai politik lain."
Wishnu menilai pernyataan Fuad Bawazier merupakan cermin dari politisi yang tidak menghargai perjuangan partainya sendiri, karena tidak berupaya menghargai perjuangan partainya sendiri.
"Dia cuma mencari perhatian sesaat, kami juga sangsi pada loyalitasnya terhadap Hanura karena salah satu anaknya merupakan calon legislatif dari partai lain," ungkap Wishnu.
Fuad Bawazier, katanya lagi, dipersilahkan mencari partai lain apabila sudah tidak cocok bergabung di Hanura ketimbang bertahan tapi terus menggembosi partainya sendiri.
"Peluang menang kalah dalam pemilihan presiden menjadi hak semua kandidat, tak terkecuali Win-HT tapi semuanya tergantung usaha, strategi dan ridho Allah," kata Wishnu.
Jakarta (B2B) - After criticized nomination of Wiranto - Hary Tanoesoedibjo (Win-HT) as a candidate for president and vice president, Fuad Bawazier, as Chairman of the People´s Conscience Party urged to get out of Hanura.
Hanura Youth Chairman, Wishnu Dewanto asked Fuad Bawazier out of Hanura because often protested nomination of the Win-HT, while agreed by the party leaders through organizational mechanisms.
"All officials and cadres Hanura should support. Perhaps refused, but do not made the comments are counterproductive," said Wishnu Dewanto in Jakarta, Tuesday (31/12).
Previously reported, Fuad Bawazier have criticized the Win-HT nomination for president and vice president of Hanura unreasonable and impossible to win.
Bawazier added, Win-HT is not unusual, because the terms Hanura small party while running for president and vice-president of Indonesia in 2014 elections only by political parties who reach at least 20 percent of the national vote. "If under 20 percent, must form a coalition with other political parties."
Dewanto assessed Bawazier statement example of politicians who do not appreciate the struggle of political party, because it does not appreciate the struggle of his own party.
"He´s just looking for attention, we doubt the loyalty of the Hanura, because his son is not a legislative candidate from Hanura," Dewanto said.
Fuad Bawazier, he said, please going to another political party that no longer fit in Hanura than to deflate his own party.
"Winning or losing is usual in a presidential election, including Win-HT," Dewanto said.