Mentan Amran Ditugasi Presiden jadi Penghubung ke Thailand dan Vietnam

President Widodo Appointed 12 Ministers Supports Foreign Investment in Indonesia

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mentan Amran Ditugasi Presiden jadi Penghubung ke Thailand dan Vietnam
Mentan Amran Sulaiman melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Kamboja, Ouk Rabun di Makati, Filipina di sela pertemuan AMAF ke-37 (Foto2: Humas Kementan)

Jakarta (B2B) - Presiden RI Joko Widodo memberi tugas tambahan kepada 12 menteri di Kabinet Kerja untuk mengawal dan memastikan tindak lanjut berbagai kesepakatan ekonomi dan investasi yang dibuat Indonesia dengan negara-negara sahabat, termasuk Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman untuk Thailand, Vietnam, dan negara Asia lainnya di luar Singapura dan Malaysia.

Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung mengatakan langkah tersebut ditempuh Presiden RI Joko Widodo masih dijumpai persoalan yang terkait dengan tindak lanjut kesepakatan dan investasi antara Pemerintah Indonesia dengan berbagai negara, padahal kehadiran investasi, terutama Foreign Direct Investment diperlukan untuk membantu menggerakkan roda perekonomian di tanah air.

"Untuk itulah, Presiden mengambil langkah terobosan dengan menunjuk beberapa Menteri untuk mendapatkan tugas tambahan mengawal dan memastikan tindak lanjut berbagai kesepakatan ekonomi dan investasi yang telah dibuat antara Indonesia dengan negara-negara sahabat,” kata Seskab Pramono Anung kepada pers di Bogor pada Senin (23/11).

Menurutnya, tugas dari para menteri yang ditunjuk adalah berperan menjadi focal point penyelesaian masalah yang muncul dalam implementasi kerjasama investasi tersebut. Namun demikian dalam menjalankan tugas tambahan tersebut, menteri-menteri tersebut tetap berada di bawah koordinasi menteri luar negeri.

Dia menambahkan, menteri luar negeri tetap memegang tanggung jawab penuh dalam menjalankan diplomasi ekonomi, menyelenggarakan urusan yang berkaitan dengan hubungan luar negeri dan bertanggung jawab untuk menjalin hubungan baik Indonesia dengan negara-negara sahabat.

Selain Mentan Amran Sulaiman, ke-11 menteri lain yang mendapat tugas tambahan adalah Menteri ESDM Sudirman Said bertanggung jawab untuk Timur Tengah, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil untuk Jepang, Menteri BUMN Rini Soemarno untuk China, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti untuk Rusia, Menteri Perdagangan Thomas Lembong untuk Eropa dan Australia, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk India, Menko Polhukam Luhut B Pandjaitan untuk Singapura, Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli untuk Malaysia, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf untuk Korea Selatan, Kepala BKPM Franky Sibarani untuk Taiwan dan Hongkong, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara untuk AS dan Amerika Selatan.

Jakarta (B2B) - Indonesian President Joko Widodo gives extra duties to the 12 ministers in his cabinet, to support economic agreements and investments made by Indonesia with friendly countries, included Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman to Thailand, Vietnam, and other Asian countries outside Singapore and Malaysia, according to Indonesian senior official.

Cabinet Secretary Pramono Agung said the move taken by President Widodo still a lot of problems, especially in the follow-up agreement and investment between Indonesia and many countries, particularly Foreign Direct investment is needed to support the national economy.

"That is why President took the breakthrough by giving extra duties to some minister, to oversee and ensure the follow-up of economic and investment agreements have been made between Indonesia and other countries," Mr Anung told the press in Bogor on Monday (11/23).

According to him, the ministers appointed by President served as the focal point of solving problems of implementation of investment cooperation, but the minister still coordinating with the foreign minister.

He added that the foreign minister remained in control of economic diplomacy, conduct diplomacy abroad, and is responsible for Indonesia to establish good relations with other countries.

Besides Minister Sulaiman, 11 other ministers are Minister of Energy and Mineral Resources Sudirman Said is responsible for the Middle East, Minister of National Development Planning (PPN)/Head of National Development Planning Agency (Bappenas) Sofyan Djalil for Japan, SOE Minister Rini Soemarno for China, Maritime Affairs and Fisheries Minister Susi Pudjiastuti for Russian, Trade Minister Thomas Lembong for Europe and Australia, Transportation Minister Ignatius Jonan for India, the Coordinating Minister for Political, Legal and Security Luhut B Pandjaitan for Singapore, the Coordinating Minister for Maritime Rizal Ramli for Malaysia, Head of the Creative Economy Agency Triawan Munaf for South Korea, Head of the Investment Coordinating Board Franky Sibarani for Taiwan and Hong Kong, and Minister of Communications and Information Rudiantara for the US and South America.