Kapolresta Bali Tuding Sara Connor Buat Laporan Palsu

Bali Police Chief Says an Australian Woman Will `Admit` to Murdering a Policeman

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Kapolresta Bali Tuding Sara Connor Buat Laporan Palsu
Arah jarum jam: tersangka Sarah Connor dan David Taylor, pemakaman mendiang Aipda Wayan Sudarsa, TKP pembunuhan, dan korban semasa hidup (Foto2: MailOnline)

SEORANG wanita Australia yang diduga membunuh seorang polisi Bali berjanji untuk 'mengungkapkan seluruh fakta' setelah membuat laporan palsu tentang peristiwa pembunuhan tersebut.

Ibu dua anak, Sara Connor, 45, dan pacarnya asal Inggris bernama David Taylor ditangkap pada Jumat atas kematian Ajun Inspektur Dua (Aipda) Wayan Sudarsa, diyakini telah dipukul dengan botol bir.

Namun kepala polisi Denpasar menyanggah pernyataan Sarah yang menuding mendiang sebagai 'polisi jahat', seraya mengatakan pernyataan tersebut dilontarkan tersangka terhadap korban sebagai upaya membuat dirinya sebagai orang yang tidak bersalah.

"Dia akan mengakui semuanya, dia berjanji dia akan mengakui bahwa apa yang dikatakan kemarin, itu adalah pernyataan palsu," kata Kaporesta Denpasar, Kombes Hadi Purnomo kepada Brisbane Times.

'Hari ini dia akan membuat pengakuan secara jujur tentang apa yang dilakukannya."

Namun pengacara untuk wanita Australia mengakui dia 'tidak terlibat' atas tewasnya polisi Bali, dan menegaskan bahwa tersangka 'tidak bersalah'.

'(Dia) tidak terlibat dalam kasus ini, tidak sama sekali. Dia tidak bersalah,' pengacara Sarah Connor, Erwin Siregar kepada wartawan di luar Kantor Polresta Denpasar, yang dilaporkan Channel Nine.

Polisi mengatakan 'perjuangan' tampaknya telah terjadi antara korban dan Sarah, yang tampaknya memiliki bekas gigitan besar di jari dan kakinya.

Namun Erwin Siregar mengatakan kepada media bahwa Sarah pertama kali ditemukan petugas saat ia berbaring tengkurap di atas pasir, dengan gemetaran dia bilang berkata: 'Di mana tas saya, di mana tas saya?', seperti dilaporkan ABC.

'Korban menggigit kakinya. (Tapi) tidak hanya kaki, tetapi juga tangan.'

Erwin Siregar mengatakan kepada media bahwa terdakwa tidak bisa menjelaskan apapun tentang bagaimana korban datang lalu menindih tubuhnya di atas pasir.

"Dia tidak tahu bagaimana korban sampai ke posisi menindih tubuhnya. Itu hanya bagaimana dia diperlakukan korban," katanya.

Sarah Connor dan David Taylor terancam hukuman penjara hingga 15 tahun jika terbukti bersalah.

Pengakuan tersebut datang setelah sebelumnya pengacara David mengakui bahwa dia 'menyembunyikan sesuatu' tentang insiden itu.

'Membaca pernyataannya ... ada laporan yang tidak sinkron, saya melihat sesuatu yang ia sembunyikan. Saya mencoba menggugah hati nuraninya mengatakan seperti itu, apa yang dia tahu, apa yang ia rasakan, apa yang dilihatnya," kata Haposan seperti dilaporkan Sydney Morning Herald yang dilansir MailOnline.

Pernyataan tersebut terlontar setelah polisi mengkonfirmasi bahwa darah salah satu tersangka dalam pembunuhan telah ditemukan di TKP.

Kapolresta Denpasar Kombes Hadi Purnomo menegaskan bahwa sampel darah telah dianalisis dan terkait dengan tersangka - tetapi tidak disebutkan apakah bercak darah tersebut terkait pada Sarah atau David.

'Dari hasil lab forensik, kami menemukan dua jenis darah di TKP milik tersangka dan korban," katanya kepada ABC.

Polisi diperkirakan akan memeriksa kembali tersangka dalam beberapa hari ke depan.

Mereka menyatakan bahwa darah yang ditemukan di TKP adalah 'identik' dengan yang ditemukan di Kubu Kauh Beach Inn di Kuta, penginapan tempat kedua tersangka menginap selama berada di Bali.

Pada malam saat korban ditemukan tewas, kedua tersangka pergi ke sebuah restoran dan minum bir sebelum pergi ke pantai di mana mereka mulai 'bercumbu'.

Selama waktu itu, Sarah Connor mengatakan ia kehilangan dompetnya dan melukai lengan dan kakinya, tapi tetap tidak jelas bagaimana cedera tersebut terjadi.

Beberapa jam kemudian, jasad mendiang Wayan Sudarsa yang tertutup pasir ditemukan. Di tubuh korban terdapat luka di kepala dan kakinya, kemejanya tidak dikancing dan berlumur darah di samping satu botol bir dalam keadaan pecah di dekat jasad korban.

Jasad korban yang berlumur darah ditemukan di pasir dengan 17 luka termasuk kepala, seperti dilaporkan.

AN AUSTRALIAN woman suspected of murdering a Bali police officer has promised to 'admit everything' after making 'false statements' about the incident.

Mother-of-two Sara Connor, 45, and her British boyfriend David Taylor were arrested on Friday over the death of Inspector Wayan Sudarsa, believed to have been hit with a beer bottle.

However the head of Denpasar police has refuted Ms Connor's claims the the deceased officer was a 'bad cop', saying she fabricated the idea of him committing an indecent act against her in an attempt to appear innocent.

'She will admit everything, she promised she will admit that what was said yesterday, that was a false statement,' Hadi Purnomo told the Brisbane Times.

'Today she will confess the honest truth what she did.'

But the lawyer for the Australian woman has said she had 'no involvement' in the officer's death, maintaining that she is 'innocent'.

'(She was) not involved in this case, not at all. She's innocent,' Ms Connor's lawyer Erwin Siregar told reporters outside a Denpasar Police Station, Channel Nine reports.

Police said a 'struggle' seems to have occurred between the victim and Ms Connor, who appeared to have substantial bite marks around her finger and leg.

However Mr Siregar told media that Ms Connor first found the officer when he was lying on his stomach on the sand, shaking him and saying: 'Where's my bag, where's my bag?', the ABC reports.

'The victim bit her leg. (But) not only the leg, but also the hand.'

Mr Siregar told media that the accused couldn't shed any light on how the officer came to be lying on his stomach on the sand.

'She didn't know how the victim got to that position of lying on his stomach. That was just how she found him,' he said.

Both Ms Connor and Mr Taylor are facing up to 15 years in prison if convicted.

The claims come after Mr Taylor's lawyer earlier admitted that he was 'hiding something' about the incident.

'Reading his statement ... there were unsynchronised statements, I saw something he was hiding. I tried to move his conscience to say it as it is, what he knows, what he felt, what he saw,' Mr Haposan said in a report by the Sydney Morning Herald.

It comes as police confirm that the blood of one of the suspects in the bashing murder had been found at the crime scene.

Denpasar District Police Chief Hadi Purnomo confirmed that blood samples had been analysed and there was a match with a suspect - but wouldn't say whether it was Ms Connor or Mr Taylor's blood.

'From the forensic lab result we found two types of blood on the crime scene: the suspect's and the victim's,' he told the ABC.

Police are expected to question the couple again today.

They allege that blood found at the crime scene is 'identical' to that discovered at the Kubu Kauh Beach Inn in Kuta where the pair were staying.

The night the officer was killed the couple had gone to a restaurant and had been drinking beer before going to the beach where they began 'kissing'.

During that time, Ms Connor said she lost her purse and wounded her arm and leg, but it remains unclear how those injuries occurred.

Hours later, Mr Sudarsa's sand-covered body was found. He had significant wounds to his head and leg, and his shirt was unbuttoned and bloodied with smashed Bintang beer bottle was found nearby.

The victim's  bloodied body was found on the sand with 17 head wounds, it was reported.