Musim Kemarau Panjang, Sawah di Jakarta Masih Produktif

The Paddy Fields in Indonesia Capital Remain Productive Although Dry Season

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Musim Kemarau Panjang, Sawah di Jakarta Masih Produktif
Pompa air untuk mengairi sawah yang kekeringan (Foto: B2B/Mac)

Jakarta (B2B) - Para petani di Jakarta Timur tetap mampu memproduksi padi meskipun lahan sawah tadah hujan seluas 13,25 hektar sawah didera oleh kekeringan.

Kepala Suku Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan Jakarta Timur, Bayu Sarihastuti mengatakan, dari 13,25 hektare areal persawahan yang kekeringan itu di antaranya terdapat di Halim Perdanakusuma sebanyak 11,25 hektare dan di Cakung 2 hektare.

"Meskipun dilanda kekeringan, setiap hektar sawah itu masih mampu memproduksi beras hingga tujuh ton untuk satu kali panen. Dalam setahun, areal sawah itu juga masih mampu panen sampai dua kali," katanya di Jakarta, belum lama ini.

Menurutnya, pihaknya sudah mengimbau pada kelompok tani untuk tidak bercocok tanam padi di musim panas tapi tidak mereka hiraukan. Terlebih sumber air hanya mengandalkan tadah hujan, sedangkan pompa air yang ada tak menyanggupi untuk pengairan.

Sementara, kekeringan juga terjadi di pemukiman warga di Jakarta Timur antara lain di kawasan Cakung Timur, Ujung Menteng, Pulogebang, kemudian wilayah Jatinegara, Kramatjati dan sejumlah wilayah lainnya.

Jakarta (B2B) - The farmers in East Jakarta remain fairly productive although dry season is still hitting and affects the 13.25 hectares of paddy fields, because the rain-fed rice can still produce a good quality rice.

Head of East Jakarta Marine, Livestock and Food Security Sub-Department, Bayu Sarihastuti disclosed of the 13.25 hectares of dried rice fields, among them are in Halim Perdanakusuma with 11.25 hectares and Cakung with two hectares.

“Nevertheless, each hectare of rice fields can still produce seven tons of rice for once harvest . Per year, the rice field is still able to harvest twice a year,” Mr Sarihastuti said here recently.

According to him, actually the farmers have been warned for not farming during dry season but they ignored it. Even, they only rely on the rain-fed rice, while the existing pumping cannot drain the water optimally.

In the meantime, similar condition is also spotted in some citizen residentials in East Jakarta. They are like Cakung Timur, Ujung Menteng, Pulogebang, Jatinegara, Kramatjati, and so on.