Kasal: TNI AL Berupaya Capai Target `World Class Navy`

The Indonesian Navy Seeks to Achieve Standard of World Class Navy

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Kasal: TNI AL Berupaya Capai Target `World Class Navy`
Atraksi prajurit TNI AL di udara (kiri), penyematan brevet penerbangan oleh Laksamana Pertama TNI Sigit Setyanta kepada Kasal, Laksamana TNI Ade Supendi (kanan atas) dan penganugerahan medali kehormatan (Foto2: Puspen TNI)

Jakarta (B2B) - Kemampuan TNI AL terukur dalam empat keunggulan di bidang sumber daya manusia, organisasi, operasi, dan teknologi sehingga mampu menyelenggarakan operasi untuk mencapai target dari paradigma World Class Navy, untuk melaksanakan operasi jarak pendek di wilayah perairan NKRI, operasi jarak menengah di kawasan regional Asia Tenggara, dan operasi jarak jauh yang menjangkau kawasan global.

"Dalam rangka mewujudkan tekad Indonesia sebagai poros maritim dunia, TNI AL secara berkesinambungan terus mewujudkan rencana pengembangan kekuatan sesuai program Minimum Essential Forces," kata Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi pada peringatan ulang tahun ke-59 Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) di Base Operation Lanudal Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur pada Rabu (17/6).

Dalam amanatnya, Kasal mengatakan bahwa TNI AL terus memperkuat jajaran penerbangan melalui pengadaan pesawat udara seperti helikopter anti kapal selam, pesawat patroli maritim CN-235, pesawat angkut, pesawat latih dan meningkatkan kemampuan pesawat yang ada sesuai fungsinya.

Selama masa pengabdiannya, Penerbal sebagai fleet air wing di berbagai penugasan operasi yang dilaksanakan oleh TNI baik operasi militer perang seperti Operasi Trikora, Operasi Dwikora, Jaya Wijaya, penumpasan PGRS/Paraku, Operasi Cenderawasih II, Operasi Seroja, pengusiran kapal Lusitania Expresso, dan operasi pemulihan keamanan di Aceh.

Sebelum bertindak sebagai inspektur upacara, Komandan Puspenerbal, Laksamana Pertama TNI Sigit Setyanta menyematkan brevet penerbang angkatan laut kepada Kasal Laksamana TNI Ade Supandi sebagai warga kehormatan Penerbal, yang disematkan usai menerbangkan pesawat helikopter Bell 412 EP HU-420.

Jakarta (B2B) - The Indonesian Navy strength measured on the quality of human resources, organization, operations, and technology to conduct appropriate military operations of World Class Navy paradigm, in implementing short-range operations in Indonesian waters, medium-haul operations in the Southeast Asian region, and military operations with global capability.

"To support the determination Indonesia as a maritime axle, the Indonesian Navy continuously strive to create development plans in accordance strength Minimum Essential Forces program," said Chief of Staff, Admiral Ade Supandi in commemoration the 59th anniversary of Naval Aviation Center at the Juanda air base of Sidoarjo, East Java on Wednesday (17/6).

In his speech, Admiral Supendi said that the Indonesian Navy continues to strengthen its capabilities through the procurement cost of aircraft such as anti-submarine helicopters, maritime patrol aircraft CN-235 transport aircraft, trainer aircraft, and improve the ability of existing aircraft according to its function.

Naval Aviation Center successfully supported the war military operation: Operation Trikora, Operation Dwikora, Jaya Wijaya, crush the insurgents in Borneo, Operation Cendrawasih II, Operation Seroja, drive the ship Lusitania Expresso, and recovery operations in Aceh.

Before it acts as an inspector of ceremony, Commander First Admiral Sigit Setyanta pinned brevet naval aviator to Admiral Supandi as an honorary member.