Perwira Remaja Diminta Presiden Peka Suara Kritis Rakyat

President Widodo Inaugurated 739 Military and Police Officers

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Perwira Remaja Diminta Presiden Peka Suara Kritis Rakyat
Presiden RI Joko Widodo melantik 739 perwira remaja TNI dan Polri di Akpol Semarang (Foto: Setkab)

Jakarta (B2B) - Presiden RI Joko Widodo meminta 739 perwira remaja TNI dan Polri untuk selalu mendengar kritik masyarakat sebagai rujukan perbaikan kehidupan bangsa, dan jangan justru malah melanggengkan praktik-praktik yang tidak baik dalam berorganisasi sehingga dapat menjadi pemimpin yang dicinta seluruh rakyat Indonesia.

“Era reformasi telah membawa masyarakat kita menjadi sedemikian kritis dan terbuka, suara-suara kritis masyarakat harus didengar sebagai bahan perbaikan kehidupan bangsa. Jangan justru malahan melanggengkan praktik-praktik yang tidak baik dalam organisasi TNI dan Polri," kata Presiden dalam sambutannya pada pelantikan 739 perwira remaja TNI dan Polri lapangan Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang, Jawa Tengah pada Kamis (30/7).

Presiden Jokowi menambahkan, perkembangan dinamika masyarakat sangat cepat, tuntutan masyarakat juga makin tinggi, dan kekuatan media sangat dahsyat sehingga para perwira remaja harus segera menyesuaikan diri dengan perkembangan lingkungan strategis di lingkup nasional, regional, dan internasional.

“Para perwira harus cepat tanggap, cepat mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan dan harapan masyarakat,” kata Presiden Jokowi.

Presiden juga menyampaikan konsekuensi Indonesia sebagai  bangsa yang majemuk, berbagai permasalahan dibidang pertahanan dan keamanan semakin dinamis dan kompleks. Hal itu janganlah menjadi sumber konflik tapi seharusnya makin melengkapi atas kekurangan dan kelebihan masing-masing sehingga mampu menjadi perekat bangsa.

“Jangan justru malah terlibat konflik, mempertahankan ego sektoral masing-masing. Kurangi terjadinya gesekan antaranggota di lapangan. Lakukan pengawasan yang ketat, membangun komunikasi yang baik, serta mempererat rasa kebersamaan dan kekeluargaan antara anggota TNI dan Polri,” kata Presiden Jokowi.

Jakarta (B2B) - Indonesian President Joko Widodo warned to the military and police officers to always hear criticism of society for the benefit of the nation, in order to become the beloved leader of the people, and do not perpetuate bad practices in the organization.

"The era of reform made the Indonesian people today increasingly critical, the people's voice must be heard to improve the life of the nation. Please do not perpetuate practices that are not good in the military and police organizations," President Widodo said in his speech while inaugurated 739  military and police officers in Semarang's Police Academy of Central Java on Thursday (30/7).

President Widodo added dynamic development community is very fast, the demands of society increases, and the power of the media is very powerful that the officers should immediately adjust the strategic development at the national, regional, and international.

"The military and police officers should be responsive, and able to meet the hope of the people," President Widodo said.

The President also addressed the consequences of Indonesia as a pluralistic nation, so that the problems of defense and security increasingly dynamic and complex. It should not be a cause of conflict, but should be able to increase the unity of the nation.

"Avoid the internal and external conflict, as sectoral ego. Increase supervision with good communication, and strengthen kinship between members of the military and police," President Widodo said.