Puspayoga: KUR Masih Proses Evaluasi oleh Pemerintah

Indonesian Govt Evaluating Bank Credit for Small and Medium Businesses

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Puspayoga: KUR Masih Proses Evaluasi oleh Pemerintah
Menteri Koperasi dan UKM, AAGN Puspayoga mencicipi penganan somay yang dijajakan pedagang kaki lima di halaman samping kementerian (Foto2: B2B/Mya)

Jakarta (B2B) - Dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai saat ini belum disalurkan kepada koperasi dan pengusaha mikro, kecil dan menengah (UKM) lantaran pemerintah masih melakukan evaluasi, khususnya terkait tingkat kredit macet atau non performing loan (NPL), karena NPL KUR secara nasional mendekati ambang 5%, yakni 4,2%.

Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gde Ngurah (AAGN) Puspayoga mengakui pemerintah sampai saat ini belum menyalurkan dana KUR karena masih mengevaluasi terkait tingginya NPL, dan saat ini Kementerian Koordinator Perekonomian terus mengevaluasi.

"Pemerintah masih mengevaluasi, masalah NPL inilah yang sedang dievaluasi oleh Kemenko Perekonomian," kata Puspayoga usai meninjau dan berdialog dengan para pedagang kaki lima di halaman samping Kementerian Koperasi dan UKM di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Jumat siang (17/4).

Sebelumnya diberitakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melansir nilai NPL UMKM tergolong tinggi karena tunggakan cicilan KUR. Dewan Komisioner OJK Nelson Tampubolon menyatakan KUR adalah penyumbang terbesar kredit macet pada UMKM perbankan.

"Setelah ada tata ulang program KUR dari pemerintah maka kredit macet di UMKM akan turun," kata Nelson di Jakarta pada penghujung Maret 2015.

Selanjutnya, OJK akan meminta bank-bank pemain kredit UMKM untuk terus selektif dalam memberikan kredit, khususnya bank yang masih ikut menjalankan program kredit rakyat milik pemerintah. Nelson menuding, banyak nasabah yang menerima kredit KUR menganggap pemberian kredit itu adalah kegiatan sosial bukan pinjaman, seperti dilansir kontan.co.id.

Jakarta (B2B) - The Indonesian government until now has not distribute business credit to micro, small and medium enterprises (SMEs), because the government is still evaluating, particularly related to the level of bad debts or non-performing loan (NPL) because national NPL approaching the threshold of 5%, which is 4, 2%, according to the minister.

Indonesian Cooperative and SMEs Minister, AAGN Puspayoga admitted that the government had yet distribute credit to SMEs because was still evaluate the effects of high of NPL.

"The government was still evaluating, the NPL problem evaluated by the economy ministry coordinator," Mr Puspayoga said after review and dialogue with the vendors in the side yard of the Indonesian Cooperative and SMEs Ministry here on Friday afternoon (4/17).

Previously reported, the Financial Services Authority launched the NPL of SMEs is high, because SME credit arrears. Board of Commissioners of the Financial Services Authority, Nelson Tampubolon expressed SMEs is the largest contributor to bad loans to banks.

"After the government did rearrange the bad loans in the SME will go down," Mr Tampubolon said here in late March 2015.

"After the government did rearrange the bad loans in the SME will go down," Nelson said in Jakarta in late March 2015.

Furthermore, the government will ask the banks who support the SME loan program is selective.