Moeldoko Minta Prajurit TNI Sikapi Bijak Perubahan Paradigma Komunikasi

TNI Commander Asked Indonesian Soldiers Respond Communication Paradigm Change Wisely

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Moeldoko Minta Prajurit TNI Sikapi Bijak Perubahan Paradigma Komunikasi
Panglima TNI Jenderal Moeldoko didampingi Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya di Makassar (Foto2: Puspen TNI)

Jakarta (B2B) - Paradigma komunikasi saat ini berubah karena tidak bisa lagi dikendalikan, maka perubahan ini harus disikapi TNI dengan baik dan jujur, dengan memberikan informasi sebaik-baiknya kepada wartawan, tapi untuk informasi yang termasuk kategori off the record, sampaikan pula bahwa tidak untuk diberitakan dan sekadar diketahui.

"Kalau ada sesuatu yang harus disampaikan secara tertutup, ya sampaikan, ini tidak bisa diberitakan, tidak apa-apa, karena rekan-rekan wartawan memahami hal itu, karena sekarang ini informasi tidak bisa lagi dikendalikan," kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko saat memberikan pengarahan kepada 2.039 prajurit TNI dan Polri di Batalion 700/Raider Makassar, Sulawesi Selatan pada Senin (11/5).

Jenderal Moeldoko mengingatkan ada perubahan-perubahan situasi yang terjadi, contohnya di Papua yang dinyatakan Presiden RI Joko Widodo sebagai ruang terbuka bagi siapa pun termasuk wartawan asing.

"Saya ingin katakan kepada kalian semua agar paham bahwa Indonesia sekarang tidak ada daerah yang tertutup, semuanya terbuka. Situasi ini harus disikapi dengan bijaksana dan dewasa," kata Moeldoko yang didampingi Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI Fuad Basya.

Jakarta (B2B) - The paradigm of communication has changed, and the Indonesian military must be addressed wisely and honestly, by providing the right information to journalists, but information is classified as off the record and not reported but enough is known to reporters.

"If there is information that can be conveyed but not to be reported, let us say, but off the record, it does not matter, the reporter understood that, because information can no longer be controlled," TNI Commander Gen. Moeldoko in a briefing to the 2,039 soldiers and police in Battalion 700/Raider Makassar, South Sulawesi on Monday (5/11).

General Moeldoko reminded of changes in circumstances, for example in Papua, which is expressed by the President Joko Widodo as a place open for anyone, including foreign journalists.

"I want to say to all of you that understand that Indonesia now there is no covered area, everything is open. This situation must be addressed wisely," Moeldoko said who was accompanied by the Head of TNI Information Center, Major Gen. Fuad Basya.