Sabilillah Ardie Bantah Minta Uang Pelicin ke Teddy Renyut

Special Staff Indonesian Minister Denies Soliciting Bribes to Employer

Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Sabilillah Ardie Bantah Minta Uang Pelicin ke Teddy Renyut
Sabilillah Ardie di Pengadilan Tipikor Jakarta (Foto: kompas.com)

Jakarta (B2B) - Staf khusus Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) Sabillilah Ardie mengakui bahwa direktur PT Papua Indah Perkasa Teddi Renyut membiayai perjalanan sejumlah politisi Partai Kebangkitan Bangsa ke luar negeri.

"Mereka mau ke Maroko, Yunani dan Prancis, pak menterinya dinas, mereka menyusul," kata Sabilliah yang menjadi saksi dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta.

Pada sidang sebelumnya, Teddi Renyut mengaku memberikan uang Rp290 juta untuk membayar tiket rombongan menteri PDT Helmy Faishal Zaini untuk pergi keluar negeri.

"Betul (membayar tiket rombongan menteri PDT). Saat itu Ardie meminta saya secara lisan. Beliau sempat mengancam kalau saya tidak bantu beliau, beliau lepas tangan untuk mengurus proyek yang punya saya, yang sudah saya keluarkan Rp3,2 miliar termasuk untuk Biak itu," kata Teddi pada sidang 15 September.

Dalam sidang untuk terdakwa Teddi Renyut hari ini, ketua majelis hakim Artha Theresia membacakan Berita Acara Pemeriksaan Sabillilah mengenai rombongan orang yang ikut dibiayai oleh uang pinjaman dari Teddi.

"Saya ingatkan di BAP (Berita Acara Pemeriksaan) saudara, yang mau ikut bersama menteri PDT itu ada Rasala Wiguna caleg PKB, Marwanda Dasopang caleg PKB, Andi Ramli dari Komisi V PKB, Daniel Johan caleg PKB, Ragil, Lia yaitu ipar dari Menteri PDT, Monika juga ipar menteri PDT, dan Bowo ajudan PDT, apakah benar?" tanya hakim Artha.

"Benar yang mulia," jawab Sabillilah.

Namun Sabillilah mengaku tidak mengurus tiket untuk Menteri PDT Helmy Faishal Zaini. "Tiket Pak Menteri tidak saya urus karena diurus sekretariat," tambah Sabillilah yang merupakan staf khusus menteri PDT bildang kerja sama luar negeri.

Ia pun mengaku meminjam uang Rp290 juta kepada Teddi Renyut karena Teddi pernah mengaku punya bisnis yang besar. "Teddi bilang punya kapal keuntungan sebulan bisa untuk Rp5 miliar, itu yang dia tawarkan ke saya, bisnis kapalnya bisa hingga Rp5 miliar, ketika saat itu saya berpikir siapa yang punya Rp290 juta, ya salah satunya Teddy ini," ungkap Sabillilah.

Namun ia mengaku tidak tahu-menahu bahwa pinjaman tersebut terkait dengan pengurusan proyek Talud. (Ant)

Jakarta (B2B) - The special staff of Indonesian Development Disadvantaged Areas Minister, Sabilillah Ardie told the Indonesian anti-corruption court that the director of PT Papua Indah Perkasa, Teddi Renyut paid for the cost of a number of politicians traveling abroad.

"They wanted to travel to Morocco, Greece and France. The minister was on official trip, and they followed," Sabilliah testified at the Jakarta anti corruption court here on Monday.

In earlier session, Teddi Renyut said he gave Rp290 million to pay for the tickets of Helmy Faishal Zaini, the minister in charge of backward areas and his entourage who made a tour of a number of countries .

"At that time Ardie asked me verbally . He threatened me unless he helped the minister would stay away of my project (in Talaud) for which I already spent Rp3.2 billion including project in Biak," Teddi told the court in earlier session on Sept. 15.

Presiding judge Artha Theresia read out Sabillilahs investigation report about the group of politicians taking part in the travel with fund from Teddi.

Artha asked Sabillilah to confirm that those included in the group that traveling abroad with the minister in charge of backward regions were Rasala Wiguna, Daniel Johan and Marwanda Dasopang - all three elected candidates for legislator of the Nation Awakening Party (PKB), Andi Ramli, a PKB Commission V legislator of PKB, Ragil , Lia and Monica, both relatives of the minister, and Bowo the aide of the minister.