Tontaikam, Pasukan Bermotor Kodam Jaya Amankan KTT Asia Afrika 2015

Special Platoon Secures 2015 Asian-African Conference in Jakarta

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Tontaikam, Pasukan Bermotor Kodam Jaya Amankan KTT Asia Afrika 2015
Para personelnya menggunakan senjata organik satuan berupa FNC Carbine 5,56 mm, sub Machine Gun Scorpion 3,62 mm, pistol P1 9 mm, pistol P2 9 mm, dan pistol CZ 83 9 mm (Foto: Pendam Jaya)

Jakarta (B2B) - Komando Daerah Militer (Kodam) Jayakarta mengerahkan Peleton Pengintai Keamanan yang dikenal dengan sebutan Tontaikam untuk mendukung pengamanan kegiatan Konferensi Asia Afrika ke-60 di Jakarta. Keberadaan mereka mudah dikenali dari pakaian serba hitam dan baret hijau mengendarai sepeda motor yang patroli di jalanan di ibu kota.

Kepala Penerangan Kodam Jaya, Kolonel (Inf) Heri Prakosa PW mengatakan peleton di bawah kendali satuan Brigade Infanteri 1/Pam Ibukota Jaya Sakti bertujuan menangani masalah gangguan keamanan di area tertentu yang medannya sulit dijangkau oleh kendaraan besar, dan hanya dapat dijangkau oleh sepeda motor sehingga penanganannya tepat, cepat dan akurat.

"Sama seperti pasukan khusus lain, Tontaikam ini diharapkan mampu memberikan efek psikologis kepada para pengacau keamanan yang beraksi diwilayah ibukota," kata Kolonel Inf Heri Prakoso PW melalui pernyataan tertulisnya yang diterima B2B pada Selasa (21/4).

Dia menambahkan, satuan Tontaikam dibentuk pada  1992, dengan nama Satuan Khusus Anti Teror atau disingkat SS 44 A/T, dengan jumlah personel 44 orang didukung 25 unit sepeda motor jenis trail special engine 125 cc.  Para personelnya menggunakan senjata organik satuan berupa FNC Carbine 5,56 mm, sub Machine Gun Scorpion 3,62 mm, pistol P1 9 mm, pistol P2 9 mm, dan pistol CZ 83 9 mm.

Pengalaman tugas Tontaikam antara lain KTT Non Blok 1992, KTT APEC 1994, KTT OKI 1997, termasuk menjaga Ibukota pada saat-saat kritis keamanan ketika berlangsung Pemilu dan Sidang Umum MPR 1998 serta Sidang Istimewa MPR pada 1999. Pengamanan kedatangan Presiden AS George W. Bush di istana Bogor.

"Tugas pengamanan VVIP/VIP tidak terbatas pada wilayah ibukota Jakarta saja. Tontaikam pernah ikut serta dalam kegiatan mengamankan kunjungan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan ketika melakukan kunjungan kerja ke NAD pasca tsunami," kata Kolonel Inf Heri Prakoso PW.

Dia menambahkan, personel Tontaikam direkrut dari tiga batalion infanteri di bawah garis komando Brigif 1 PIK/JS yaitu Yonif Mekanis 201/JY, Yonif Mekanis 202/TM dan Yonif Mekanis 203/AK, melalui penyeleksian yang sangat ketat. Para personel diwajibkan mengikuti test psikologi, kesehatan, kesamaptaan dan harus memiliki kemampuan beladiri. Bagi personel yang lulus seleksi, kemudian dididik kembali selama dua bulan sehingga memiliki kemampuan dan keterampilan perorangan seperti mahir menembak, snipper, beladiri dan menjinakkan bahan peledak.

Jakarta (B2B) - Jakarta Regional Military Command has deployed Security Reconnaissance Platoon, known as Tontaikam to support the security of Asian-African Conference 2015 in Jakarta. Their presence is easily recognizable of black clothes and a green beret riding a motorcycle who patrol the streets in the capital city of Indonesia.

Head of Information the Jakarta Military Command, Colonel (Inf) Heri Prakosa PW said the platoon under the control of the 1st Infantry Brigade units / Security Jakarta, to maintain security in certain areas, the location is difficult to reach, and can only be reached by motorbike with precise, fast, and accurate.

"Just as the other special forces, Tontaikam expected to provide psychological effect to the vandals security action in Jakarta," Colonel Heri Prakoso PW said through a written statement to the B2B on Tuesday (21/4).

He added, Tontaikam unit was formed in 1992, named the Special Anti-Terror Unit or abbreviated SS 44 A/T, with 44 personnel supported 25 special dirt bike 125 cc engine. The unit personnel using organic weapons like FNC Carbine 5.56 mm, sub Machine Gun Scorpion 3.62 mm, 9 mm pistol P1, 9 mm pistol P2, and 9 mm pistol CZ 83.

The Tontaikam contribute to the security of the Non-Aligned Summit in 1992, the APEC summit in 1994, the OIC summit in 1997, includes keeping of Jakarta at the critical moment while elections, the General Session in 1998, and the Special Session in 1999. Support for securing the visit of US President George W. Bush in Bogor.

"VVIP security activities are not limited in Jakarta alone, and has helped to secure the visit of President Susilo Bambang Yudhoyono during his visit to Aceh after the tsunami," said Colonel Heri Prakoso PW.

He added, Tontaikam personnel recruited of three infantry battalions in the 1st Infantry Brigade through a rigorous selection. The personnel must follow the psychological test, medical, military and martial arts skills. After passing the test, personnel must undergo a two-month shoot education, martial and defusing explosives.