TIDAK ada kekhawatiran terhadap ancaman terhadap kesehatan dan keselamatan di antara para petani dan penonton.

Adrenalin penonton terpacu menyaksikan balapan sapi di Sumatera Barat dan membuat mereka takut menyaksikan persaingan di medan berlumpur ketika dua pasang sapi bersaing memacu kecepatan.

Lomba tradisional unik ini disebut Pacu Jawi untuk menandai akhir musim panen padi di Sumatera Barat yang berlangsung sejak 400 tahun lalu.

Sapi-sapi yang berlomba diikat dengan kayu tipis yang menjadi semacam tali kekang bagi joki untuk mengendalikan sapi berlari sekencang-kencangnya.

Para joki kerap melakukan tindakan ekstrim untuk memaksa sapinya untuk berlari sekencang mungkin melampaui lawan yang berada di dekatnya.

Bahkan ada joki yang bertindak nekat, dengan berpegang pada ekor sapi dia kemudian menggigit ekor sapi yang berada di sebelahnya.

Lomba balap sapi yang berlangsung dramatis juga menjadi ajang bagi petani untuk memperlihatkan kemampuan sapi mereka kepada pembeli untuk membeli sapi pemenang dengan harga berlipat ganda.

Namun, tentu saja, menang di lomba unik ini bukan tanpa risiko karena pada satu ketika sepasang sapi peserta lomba kesasar dan masuk kerumunan penonton seperti dilansir MailOnline.