MESKIPUN AS berada di peringkat teratas bagi sebagian pengguna internet bergerak, namun kecepatan aksesnya di peringkat juru kunci atau terbawah di antara 28 negara, sementara Indonesia berada di peringkat 20 dengan kecepatan rata-rata 12,8 megabit per seconds (Mbps) dan AS hanya mencapai 10,7 Mbps.

Laporan baru mengungkapkan bahwa AS menempati urutan terbawah, ke-28 di dunia, selisih kecepatan hingga 15,3 Mbps.

Inggris dinyatakan sebagai negara dengan kecepatan tertinggi mencapai 26 Mbps, diikuti oleh Jerman 24,1 Mbps dan Finlandia tercatat 21,6 Mbps.

Peringkat tersebut disusun oleh Akamai Technologies, pada 'Kuartal Pertama, Laporan Kecepatan Internet 2017'.

Riset tersebut melakukan survai terhadap 62 negara dan wilayah di seluruh dunia dan mengumpulkan data dari kuartal pertama 2017.

'Peningkatan kecepatan koneksi dan penetrasi broadband membantu internet untuk mendukung tingkat lalu lintas yang bahkan baru beberapa tahun yang lalu tak terbayangkan,' kata David Belson, editor Laporan Internet Negara.

'Mari kita lihat lagi Pelantikan Presiden AS pada Januari, yang memecahkan catatan trafik liputan langsung dari sebuah acara berita tunggal yang disampaikan oleh Akamai, terutama berkat kombinasi lebih banyak pemirsa yang menonton pada tingkat kualitas video yang semakin tinggi.'

Para pakar menemukan bahwa kecepatan koneksi rata-rata global adalah 7,2 Mbps, yang meningkat 15% dari tahun ke tahun.

Dan juga diketahui bahwa kecepatan koneksi puncak rata-rata global meningkat 28% dari tahun ke tahun menjadi 44,6 Mbps pada kuartal pertama.

AS tidak hanya ketinggalan dalam kecepatan internet bergerak, karena laporan tersebut mencatat bahwa mayoritas orang Amerika rata-rata mengunduh 18Mbps melalui broadband - duduk di urutan 10 di dunia.

Namun, Korea Selatan kembali memiliki kecepatan koneksi rata-rata tertinggi secara global sebesar 28,6 Mbps pada kuartal pertama dan Singapura memiliki kecepatan koneksi tertinggi di 184,5 Mbps pada kuartal pertama.

Meskipun semua negara di 10 besar melihat peningkatan atau penurunan kecepatan, AS mendapat kenaikan terbesar kedua sebesar 8,8%, yang membawa hal itu ke atas, mendorong Belanda keluar dari peringkatnya.

Namun hal itu memegang Mbps rata-rata tertinggi untuk negara-negara di Amerika - diikuti oleh Kanada dengan 16,2 Mbps dan Uruguay 9,5 Mbps.

"Seperti pada kuartal sebelumnya, 10 negara/wilayah teratas melihat kenaikan tahunan kecuali Korea Selatan, yang mencatat penurunan sedikit 1,7%," kata laporan tersebut.

'Keuntungan berkisar antara 9,2% di Swedia dan 23% di Singapura. Di seluruh dunia, peningkatan tahun-tahun di tengah kecepatan koneksi rata-rata terlihat di 114 negara/wilayah, dibandingkan dengan 138 pada kuartal sebelumnya, dan meningkat berkisar antara 0,3% di Yunani (sampai 7,9 Mbps) sampai 189% di Libya (sampai 2,1 Mbps ).

'Penurunan tahunan terlihat di 35 negara/wilayah, dengan penurunan berkisar antara 0,1% di Gabon dan Kongo (masing-masing 1,8 Mbps dan 3,5 Mbps) sampai 56% di Liberia (menjadi 1,8 Mbps).'

'Dengan penurunan 24% per kuartal menjadi 1,0 Mbps, Yaman tetap menjadi negara kualifikasi dengan kecepatan koneksi rata-rata terendah di kuartal pertama.'

'Paraguay memiliki kecepatan terendah berikutnya di 1,4 Mbps, diikuti oleh Gabon, Liberia, Suriah, dan Venezuela - semua dengan kecepatan koneksi rata-rata 1,8 Mbps pada kuartal pertama," kata Akamai seperti dilansir MailOnline.