Presiden Jokowi: "Takdir Tuhan untuk Indonesia adalah Keberagaman"

Indonesia`s Widodo Chaired the Commemoration Birthday of the Pancasila as Country`s Foundation

Reporter : Adipati Edonizar
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Presiden Jokowi: "Takdir Tuhan untuk Indonesia adalah Keberagaman"
Presiden RI Joko Widodo berpakaian adat bersama para menteri, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala BIN Budi Gunawan (Foto: Setkab)

Jakarta (B2B) - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan bahwa takdir Tuhan untuk Indonesia adalah keberagaman dari Sabang sampai Merauke, dan mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk bersama-sama menjaga Pancasila, karena Indonesia dipersatukan melalui Pancasila yang menjunjung tinggi keberagaman sebagai kekuatan bangsa.

"Takdir Tuhan untuk kita adalah keberagaman. Dari Sabang sampai Merauke adalah keberagaman. Dari Miangas sampai Rote adalah keberagaman. Berbagai etnis, berbagai bahasa lokal, berbagai adat istiadat, berbagai agama, kepercayaan serta golongan bersatu padu membentuk Indonesia. Itulah Bhinneka Tunggal Ika kita, Indonesia,” kata Presiden Jokowi saat menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Juni 2017.
 
Jokowi menambahkan bahwa  Indonesia dipersatukan melalui Pancasila sebagai perwujudan jiwa besar dari para 'founding fathers' ulama, tokoh agama dan juga pejuang kemerdekaan dari seluruh pelosok Nusantara. Melalui Pancasila itu pula, bangsa Indonesia menjunjung tinggi keberagaman yang sesungguhnya merupakan kekuatan bangsa.

"Saya mengajak peran aktif para tokoh agama, para pelaku media dan jajaran pemerintahan, TNI dan Polri, dan seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga Pancasila," kata Presiden.

Tampak hadir mendampingi Presiden Jokowi antara lain Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan wakil presiden Try Sutrisno dan Boediono, para pimpinan lembaga tinggi negara, dan keluarga dari para pejuang perumus Pancasila.

Sebelumnya diberitakan, peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni merupakan yang pertama kali dilakukan setelah Presiden Jokowi menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Keppres tersebut menetapkan setiap tanggal 1 Juni, pemerintah bersama dengan masyarakat akan memperingati hari lahir Pancasila, dan upacara peringatan dilaksanakan secara nasional di masing-masing daerah.

Jakarta (B2B) - Indonesian President Joko Widodo reminds that God's destiny for Indonesia is diversity from Sabang to Merauke, and invites all Indonesian people to keep the Pancasila as the country's foundation, because Indonesia is united by the Pancasila which upholds diversity as the power of nation and state.

"God's destiny for Indonesia is diversity. Sabang to Merauke is diversity. Miangas to Rote is diversity. Various ethnic, various local languages, various customs, various religions, beliefs and various groups united to form Indonesia. That is our the Bhinneka Tunggal Ika is Indonesia," said President Widodo as  inspector of commemoration Birthday of the Pancasila here on Thursday (June 1).

Widodo added that Indonesia is united by the Pancasila as a form of the great soul of founding fathers, religious leaders and freedom fighters accros the archipelago and through the Pancasila, Indonesia upholds diversity as a nation's strength.

"I invite the active role of religious leaders, mass media and government apparatus, military and police, and all society to maintain Pancasila," President said.

It was attended by  Vice President Jusuf Kalla, former vice president of Try Sutrisno and Boediono, leaders of state high institutions, and families of Pancasila formulators.

Previously reported, the commemoration Birthday of the Pancasila on June 1 is the first time after President Widodo signed Presidential Decree No. 24 of 2016. The Presidential Decree stipulates every June 1, the government and is obliged to commemorate Pancasila's birthday, and the memorial service is held nationally in each region.