Rumah Tahajud Selajambe Sukabumi, Ibadah Khusyu di Alam Pegunungan

The House of Prayer Midnight for Indonesian Muslim in West Java`s Sukabumi

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Rumah Tahajud Selajambe Sukabumi, Ibadah Khusyu di Alam Pegunungan
Fasilitas ibadah dan penginapan, majelis taklim Paguyuban Megamendung, menyantuni anak-anak yatim piatu, Hj Siti Djuhana Kholil bersama suami, Letkol Purn Czi H Kholil dan Letkol Purn H Hernowo dan Ustadz DarulQofa (inset) Foto2: Istimewa

Jakarta (B2B) - Majelis Rumah Tahajud Selajambe di Kecamatan Cisaat, Sukabumi, Jawa Barat menawarkan solusi bagi majelis-majelis taklim di Jabodetabek untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dengan shalat tahajud berjamaah setelah melaksanakan shalat lima waktu, pengajian, dan tausyiah.

"Rumah Tahajud Selajambe didirikan untuk memberi alternatif pada majelis taklim di Jabodetabek mendekatkan diri pada Allah SWT lebih khusyu ketimbang mengadakan penutupan pengajian di hotel atau vila," kata Hj Siti Djuhana Kholil, Pembina Yayasan Hanifah Qolbun Salim yang mengelola Rumah Tahajud kepada B2B di Jakarta, belum lama ini.

Menurutnya, dinamakan Rumah Tahajud karena di sinilah para jamaah pengajian yang datang biasanya bermalam dan mendirikan Shalat Tahajud berjamaah usai mereka mengaji dan menyimak tausyiah.

"Dengan adanya Rumah Tahajud Selajambe majelis-majelis taklim dapat mengadakan penutupan acara pengajian, acara keluarga, reuni sekolah seraya beribadah mendekatkan diri pada Allah SWT," kata Hj Siti Djuhana Kholil.

Dia menambahkan, pekan lalu para purnawirawan perwira menengah dari korps Zeni TNI-AD beserta istri yang bernaung di bawah Paguyuban Megamendung yang diketuai Letkol Czi (Purn) Hernowo datang menginap di Rumah Tahajud untuk silaturahim sekalgus ibadah. Mereka adalah alumni Sekolah Calon Perwira (Secapa) Zeni angkatan 1959 -1961 yang  digembleng di Pusat Pendidikan Zeni (Pusdikzi) Bogor, Jawa Barat.

"Mereka sengaja berkumpul di sini untuk reuni sekaligus ibadah di tengah suasana pegunungan yang hijau dan berhawa sejuk, jauh dari kebisingan Jakarta sehingga ibadah di sini menjadi lebih khusyu," kata Hj Siti Djuhana Kholil.

Rumah Tahajud berdiri pada 2005 di atas tanah seluas 6.000 m2 atas inisiatif mendiang Hj Hanifah yang mewakafkan tanahnya, dan dikembangkan oleh Yayasan Hanifah Qolbun Salim yang diketuai Hj Muthmainah.

"Melalui program Geser atau gerakan seribu rupiah yang dihimpun dari pengajian bulanan, serta dukungan para donatur untuk mendukung pengembangan Rumah Tahajud," katanya lagi.

Hingga saat ini telah berdiri mesjid, pondok pesantren yatim piatu, dan dapur, sarana kolam ikan, lapangan olahraga serta panggung hasil rancangan arsitek Ir Budi Wibawa dan Vidayanti CH, HDII.

"Namun kami tidak menutup peluang dari para donatur lainnya untuk meningkatkan fasilitas di Rumah Tahajud," kata Hj Siti Djuhana Kholil.

Jakarta (B2B) - The House of Prayer Midnight, locally known as the Rumah Tahajud in Cisaat sub-district of Sukabumi district, West Java province offers a solution for the Qur'an recitation assemblies in the Greater Jakarta to get closer to Allah SWT after reading the Qur'an and Tausyiah which ended midnight prayers in congregation.

"The Rumah Tahajud in Selajambe of Sukabumi established to provide an alternative to the taklim assemblies in the Greater Jakarta get closer to Allah SWT more humility than held in a hotel or villas," said Hj Siti Djuhana Kholil as advisor of Hanifah Qolbun Salim Foundation, who runs The Rumah Tahajud to B2B here recently.

According to her, called the Rumah Tahajud because here the recitation of pilgrims who come to spend the night, and midnight prayers in congregation.

"All facilities provide opportunities for taklim assemblies to conduct closing recitals ceremony, family events, reunions while praying to the God Almighty," Mrs Hj Kholil said.

She added that the last week the retired middle-ranking officers of Indonesian army of Engineers corps
and their wives under Megamendung Association chaired by Lt. Col. (Ret) Czi Hernowo come to stay overnight in there for friendship and worship. They are alumni of Bogor's Army Engineers Officer School
graduate of 1959 to 1961.

"They are gathered here for a reunion at a time to worship in the cool mountain slopes, away from the noise Jakarta so that the religious activities here can be more humility," Mrs Hj Kholil said.

The Rumah Tahajud established in 2005 in an area of 6,000 m2 at the initiative deceased Hj Hanifah that donating her estate, and developed by the Hanifa Qolbun Salim Foundation who headed by Hj Muthmainah.

"Through the program of thousand rupiah who was collected from monthly recitals, and the support of benefactor to support the development of the Rumah Tahajud," she said.

Until now had been established a mosque, Islamic boarding school for orphans, public kitchen, the fish pond, a sports field, and the stage who was designed by the two architects: Budi Wibawa and Vidayanti CH, HDII.

"However, we are open to benefactor to charity in the way of Allah SWT in order to improve the facilities in the Rumah Tahajud," Mrs Hj Kholil said.