Iman dan Takwa, Jemaah Umrah DKI Tidak Takut Virus MERS

MERS Virus Did Not Dampen Jakarta Pilgrims to Mecca

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Iman dan Takwa, Jemaah Umrah DKI Tidak Takut Virus MERS
Foto: umrohhaji.net

Jakarta (B2B) - Iman dan takwa pada Allah SWT tak menyurutkan langkah calon jamaah haji dan umrah
dari DKI Jakarta menuju Tanah Suci Mekkah, meskipun heboh sindrom
virus Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) di Arab Saudi yang kabarnya menewaskan ratusan orang.

Kepala Biro Pendidikan, Mental, dan Spiritual DKI Jakarta, Budi Utomo mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi di lapangan dari biro perjalanan umrah dan haji yang ada di Jakarta. Sejauh ini belum ada jamaah yang membatalkan perjalanan karena adanya virus membahayakan ini.

"Saya belum dapat informasi, tapi saya kira sampai saat ini belum ada (yang membatalkan perjalanan). Biro perjalanan dan Dinas Kesehatan sudah memberikan imbauan dan pemakaian masker selama di sana," ujar Budi Utomo, Sabtu (10/5).

Di sisi lain, kata Budi, meski MERS virus berbahaya, pihaknya juga belum mengeluarkan himbauan untuk warga ibu kota agar menunda pelaksanaan ibadah umrah ataupun haji. Terlebih dari pemerintah pusat juga tidak ada larangan tersebut.  "Jadi kami belum berpikir untuk buat larangan dan belum ada warning dari pemerintah pusat," ujarnya.

Budi menambahkan, sejauh ini pihaknya belum mendapatkan informasi yang pasti, bila jamaah umrah yang meninggal disebabkan oleh virus MERS. Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait informasi tersebut.

"Sampai saat ini kami belum dapat berita yang positif atau pasti, kalau penyebab kematian jamaah umrah itu adalah virus MERS," tukasnya.

Seperti diketahui, sebanyak 11 jamaah asal ibu kota yang pulang umrah beberapa waktu lalu, terduga atau suspect virus MERS yang terdeteksi oleh alat pemindai di Bandara Soekarno-Hatta. Mereka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sulianti Suroso, Jakarta Utara, untuk pengecekan lebih lanjut.

Setelah melalui pengecekan, semua jamaah negatif dari virus membahayakan tersebut. Mereka hanya mengalami sakit biasa, karena memang gejala virus ini seperti batuk dan panas. Sehingga jika akan jamaah umrah yang mengalami gejala tersebut akan langsung diperiksa lebih lanjut.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menginggatkan kepada biro perjalanan agar tidak membawa jamaahnya wisata ke peternakan unta. Selain itu, tidak disarankan jamaah meminum susu unta muda. Karena virus ditularkan melalui unta.

Jakarta (B2B) - Faith and devout to Allah did not dampen hajj and umrah (minor hajj) pilgrim candidates from Jakarta to do worship in the holy land, although the horrendous Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) outbreak in Saudi Arabia, that has killed thousands of people.

Head of Jakarta Education, Mental, and Spiritual Bureau, Budi Utomo, said that his pa rty keeps watching the condition in the field from hajj and umrah travel agencies in Jakarta. Thus far, there are no pilgrims canceling their trip because of this deadly virus.

“I haven’t received any information, but I think until now there are no pilgrims cancel their trip. The travel agencies and Health Department have urged the pilgrims to wear masks during their trip,” he stated, Saturday (5/10).

Although MERS virus is deadly, Utomo admitted that his party has not released warning for the citizens to cancel their umrah or hajj trip. Moreover, the central government also has not done so.

“We haven’t planned to issue prohibition and the central government also has not warned the public. Besides, we also haven’t received clear information on the amount of umrah pilgrims died because of the MERS virus,” he told.

As known, 11 city pilgrims who just returned from umrah some time ago became MERS virus suspects after they were detected by the scanner in Soekarno-Hatta Airport. They were then immediately taken to Sulianti Saroso Hospital, North Jakarta, for further examination. Fortunately, all pilgrims are declared negative from that dangerous virus. They only suffered common cough and fever.

Jakarta Health Department has warned travel agencies not to take the pilgrims to camel farm. In addition, the pilgrims are urged not to drink the milk of young camel, because the virus spreads through camel.